MAUMERE – Penumpang kapal Pelni KM.Bukit Siguntang,Lambelu,Umsini dan Nggapulu yang tiba dan berangkat melalui pelabuhan Laurens Say Maumere diminta meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu,para penumpang pun dihimbau untuk memperhatikan diri sendiri dan barang bawaan dan bila menemukan ada pungutan iar (pungli) atau tarif yang tidak wajar segera melapor ke petugas di pos pengamanan di areal pelabuhan.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Laurens Say Maumere,Jasra Yuzi Irawan,SE.MM saat ditemui Cendana News di kantornya,Jumat (1/7/2016).
Dikatakan Jasra,dengan situasi kesemrawutan yang terjadi di dalam pelabuhan,pihaknya berharap penumpang bisa lebih berhati-hati.
Porter di pelabuhan Laurens Say,sebutnya,sering mengenakan tarif tinggi bahkan di luar kewajaran karena tidak ada tarif standar.Porter sesuka hati memberikan tarif,dan pihak Syahbandar sering menangkap dan memberikan peringatan namun masih ada saja porter yang berulah sehingga memicu pertengkaran dengan penumpang kapal yang baru tiba.
“Kami sering tangkap tangan dan selesaikan serta mengancam jika berbuat kembali akan dicabut identitasnya.Tapi kalau kami lengah mereka akan beraksi lagi namun kami juga tidak bosan-bosan melakukan rasia,”ujarnya.
Penumpang juga dihimbau Jasra untuk tidak membawa banyak barang sebab selain merepotkan,tangga naik dan turun dari kapal sangat sempit sehingga kerap menyulitkan penumpang.Selain itu tambahnya, penumpang jangan memakai barang-barang perhiasan yang mencolok sehingga mengundang orang lain untuk melakukan pencurian.
Khusus di pelabuhan Laurens Say bebernya, ada kecenderungan saat ada kapal penumpang tiba,angkutan kota,ojek sepeda motor dan angkutan antar kabupaten juga masuk ke areal pelabuhan dan memarkir kendaraan sesuka hati. Harusnya kata Jasra,ada terminal sendiri sehingga kendaraan bisa berhenti di terminal tersebut.
“Dalam penataan embarkasi penumpang kami mengalami sedkit kendala sebab di pelabuhan ini, pintu masuk dan keluar cuma satu,” ungkapnya.
Kejadian yang sering dialami ini mebuat pihak Syahbandar,sebut Jasra,ke depannya akan bekerjasama dengan DLLAJR sehingga angkutan tersebut tidak boleh masuk ke pelabuhan.
Pihaknya juga berkordasi dengan Pelni,Dinas Perhubungan,KP3,AL,Satpol PP,Bea Cukai dan Imigrasi serta team SAR dengan mendirikan pos pelayan di areal pelabuhan.
“Jika mengalami kendala atau kejadian yang merugikan kami minta penumpang segera melapor ke pos pelayanan dan pengamanan di pelabuhan,” pungkasnya.
Ebed de Rosary
wartawan Cendana News.Com