Quantcast
Channel: EBED DE ROSARY
Viewing all articles
Browse latest Browse all 339

Rumah Berlubang,Katarina Sekeluarga Menumpang di Saudara

$
0
0




LARANTUKA –Rumah besar berukuran 8x6 meter tersebut berada di tepi pantai di desa Lewo Nama kecamatan Solor Barat kabupaten Flores Timur.Rumah setengah tembok berdinding bambu belah (Keneka) ini dibiarkan terlantar.

Hampir sebagian tembok rumah sudah rubuh dan berlubang.Beberapa lembar seng sudah berlubang.Pintu dan rangkanya tergeletak di bagian tengah rumah.Beberapa dinding bambunya juga sudah terlepas.

Katharina Kewa Jawa pemiliknya saat ditemui di dekat rumahnya,Jumat (22/7/2016) mengaku sejak suaminya merantau 5 tahun lalu ke Malaysia,sejak itu tidak ada kabar berita.Informasi yang didapat dari warga desa yang juga merantau di Malaysia menyebutkan sang suami sudah beristeri lagi.


“Dia pergi meninggalkan anak-anak yang masih sekolah dan masih kecil sehingga saya terpaksa yang mengasuh dan mencari nafkah,”ujarnya.

Katharina sapaannya mengakui,selain mengandalkan jagung dan singkong yang ditanam di kebun seluas hampir setengah hektar dirinya pun harus membuat jagung Titi (jagung yang dititi atau ditumbuk dengan batu hingga berbentuk ceper) untuk dijual.

“Saya jual jagung satu toples seharga 10 ribu rupiah,sehari kadang bisa jual dua toples saja,” ungkapnya.

Selain itu,ibu 4 orang anak ini pun harus mengisi air di drum milik tetangga.Satu drum dihargai 10 ribu rupiah dan dirinya mampu menghasilkan uang 20ribu rupiah sehari.Kalau ada pengerjaan proyek jalan atau jembatan di pulau Solor,dirinya baru menjual batu pecah.

“Jagung dan Singkong dari kebun kadang kami makan kalau tidak ada uang buat beli beras.Kalau makan kami bisa cari tapi untuk biaya sekolah anak-anak saya kadang menunggak,” ungkapnya.

Bantu Bangun Rumah

Saat ditemui di rumahnya yang sudah tak terpakai,Katharina ditemani ketiga anaknya.Dirinya mengaku memiliki 4 anak dimana putri sulung beranama Adriana Werin Lewar (20),anak kedua  Fransiskus Paru Lewar (18) siswa SMK St.Mikael Lewo Nama kelas 2.Anak ketiga bernama Antonius Lapan Lewar (13) kelas 6 SD Inpres Pamakayo serta si bungsu bernama Seviana Tobi Lolon Lewar (6).

Sejak 3 tahun silam,rumah Monika praktis tidak bisa ditinggali karena rusak parah.Sehari-hari dirinya bersama 4 anak menumpang di rumah mama besar (kakak peremuan besar).Sang kakak tidak meminta uang hanya mereka harus mencari makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri sebab sang kakak pun hidupnya sangat susah.

Frans anak keduanya,saat ditanyai mengakui sering kerja membangun jalan,jembatan atau lainnya usai pulang sekolah demi membiayai sekolahnya dan biaya adik-adiknya.Dirinya kasihan bila sang ibu harus berjuang sendiri membesarkan mereka.

“Saat  SD saya dapat bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah dan  katanya di SMA dapat Kartu Indonesia Pintar.Kalau dapat bantuan,mama bisa terbantu,” ungkapnya.


Frans berharap agar pemerintah bisa membantu memperbaiki rumah mereka yang rusak agar keluarga mereka bisa tinggal di rumah sendiri.Bila terus menumpang di rumah keluarga,Frans mengaku akan membebani mama  besarnya.

“Kaau bisa pemerintah bantu kami bangun rumah dan bantu biaya sekolah kami biar bisa mengurangi penderitaan mama,” pintanya.

Pemerintah desa tambah Katharina,tidak mendata keluarga mereka agar bisa mendapatkan bantuan.Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Flores timur pun tidak pernah turun ke desa dan mendata warga yang sangat miskin untuk diberikan bantuan.

Terkdang Katharina mengaku harus menunggak uang sekolah anak-anaknya karena uang yang didapat lebih diprioritaskan untuk membeli beras.Dia mengaku memleihara seekor babi untuk dijual bila butuh uang membeli beras dan biaya sekolah.

“Saya sungkan bila tinggal terus dengan saudara,tapi mau bagaimana lagi,kami ini orang miskin,buat makan saja susah apalagi harus perbaiki rumah,” pungkasnya.

Ebed de Rosary

Wartawan CDN ( cendananews.com )


Viewing all articles
Browse latest Browse all 339

Trending Articles