Quantcast
Channel: EBED DE ROSARY
Viewing all articles
Browse latest Browse all 339

Kadis Perindag Berkantor di Pasar, Pendapatan Meningkat

$
0
0
Ada yang berbeda ketika bertemu dengan kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka,Drs.Kensius Didimus.Ketika disambangi ke kantornya, floresbangkit.com di suruh menemuinya di pasar tingkat Maumere.” Mulai akhir Juli saya berkantor di pasar “ ujar Kensius.Sejak bulan Juli tahun 2013 setiap hari Selasa sampai Jumat berkantor di pasar. Selasa berkantor di pasar Alok,Rabu Kadis berkantor di pasar tingkat Maumere,hari kamis dan Jumat berkantor di pasar Wairkoja.” Hari Senin dan Sabtu baru saya ada di kantor “ tambah Didimus. Kadis Kensius mengatakan,kegiatan ini dilakukan untuk meninhgkatkan penerimaan PAD (pendapatan asli daerah ) dan melihat dari dekat sejauh mana partisipasi pengelolaan pasar dan tanggung jawab petugas.
Setelah berkantor di pasar,kata Kadis Kensius,ditemukan dua hal yang perlu dibenahi yaitu  pembenahan administrasi dan pembinaan petugas pengelola.” Setelah dua bulan melakukan pembenahan,sudah ada peningkatan penerimaan “ beber Didimus.Tahun 2012,dari target 2 miliar lebih Cuma tercapai 53 persen saja. Tahun ini,sejak januari hingga Juli,dengan target yang sama pencapaiannya sudah 51 persen ( 51 % ). “ Kami optimis,taget yang diberikan bisa terlampaui “ kata Kensius.
Pembenahan yang dilakukan,sebut Kadis kensius   dengan melakukan penataan,pembinaan dan pengawasan pasar. “ Mendata segala potensi yang ada di 13 pasaryang ada sehingga penetapan target sesuai potensi pasar tersebut “ tegas Kensius. Pasar tingkat Maumere contohnya, menurut Kadis Didimus,setelah dilakukan pendataan kondisi riil pemasukannya Cuma 674 juta ,lebih rendah  dari target 774 juta.” Tahun anggaran baru akan dibenahi lagi sesuai potensi  penerimaan yang ada “ sebut Kensius.
Banyak kendala yang dihadapi,tutur  Kensius  dan terus dilakukan pembenahan.Dari pihak pengelola  pasar; sumber daya manusia (SDM) masih rendah,perlu diberikan diklat (pendidikan dan pelatihan ) khusus.Para pengguna juga SDM nya rendah,untuk itu sebut Didimus,diberikan sentuhan dengan melakukan  pendekatan dan komunikasi.selain itu,tambah Diidimus,fasilitas penunjang. “ Kita tidak bisa membedakan petugas keamanan dan pengguna karena petugas tidak berseragam “ beber Kensius.

Selain melakukan pembenahan ke luar,pembenahan ke dalam juga dilakukan.Kendala yang dihadapi di Disperindag adalah kurangnya pegawai.Diharapkan di masing – masing bidang harus ada  kepala seksi dan staffnya. “ Minimal satu seksi ditambah  dua pegawai “ tegas kensius.Yang paling potensial kita forsirkan tenaga ke pasar.Pegawai di pasar juga masih kurang,sementara ,menurut Kensius cuma ada dua PNS saja dan masih kurang dua orang.Selain itu,tambah Kadis,fasilitas penunjang juga masih kurang seperti alat alat kebersihan.” Kita harapkan ada mobil yang roda tiga sehingga bisa angkut dan buang ke tempat pembuangan sampah.Kami bisa kelola sendiri bisa dikasih mobil sampah  “ kata Kensius. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online   floresbangkit.com

Viewing all articles
Browse latest Browse all 339

Trending Articles