
Target Bisa Tercapai
Mathias Dura, SPV Teknik yang mendampingi Supriyadi membeberkan, kapasitas terpasang PLN Rayon Larantuka hanya 3800 kilowatt dengan beban puncak 3700 kilowatt. “ Kami hanya punya daya cadangan 100 kilowatt yang tentunya sangat beresiko bila terjadi penambahan daya “ sebut Mathias. PLN Rayon Larantuka, hingga saat ini masih menggunakan listrik tenaga diesel. Kebutuhan listrik tersebut, jelas Supriyadi dipasok oleh PT. Wahana sebesar 1500 kw dan PT.Telaga memasok 800 kw. Daya sisa dipasok dari mesin milik PLN. Pihak PLN menurut Supriyadi menyesalkan tidak beroperasinya PLTGB ( pembangkit listrik tenaga gas dan batubara ) di Flores Timur karena terkendala lahan yang tak kunjung tuntas. “ Pembangunannya dialihkan ke kabupaten Sikka. Dampaknya, investor tidak jadi masuk karena daya listrik di Flotim kurang, Pabrik – pabrik tidak bisa dibangun dan beroperasi karena membutuhkan daya listrik besar “ sesal Supriyadi. Pihak PLN kata mantan manager PLN Rayon Adonara ini, tidak bisa lagi menggunakan tenaga diesel, harus dicari energi terbarukan. Selain itu, tambah Supriyadi, pihak PLN melalui anak perusahaannya, membangun PLTMH ( pem,bangkit listrik tenaga mikrohido ) di Basira dengan kemampuan daya 55 kw yang hanya cukup menerangi satu desa saja. Pihak PLN kata Supriyadi, perlu didukung oleh pemerintah daerah sehingga target pemakaian listrik seratus persen bisa tercapai. “ Kita masih tertinggal dari Kabupaten Sikka dan kabupaten lainnya di bagian barat Flores yang sudah mencapai 100 persen “ sebutnya. ( Ebed )
Ebed de Rosary : wartawan media online Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com dan ebedallanderosary.blogspot.com