Quantcast
Channel: EBED DE ROSARY
Viewing all articles
Browse latest Browse all 339

Warga Sudah Swadaya, Jalan Tak Kunjung Dikerjakan

$
0
0
Jalan sepanjang 3 km yang menghubungkan kampung Iangloeng desa Wailamun hingga kampung Wairbou desa Nebe kecamatan Talibura, kabupaten Sikka, hingga kini tak disemen atau diaspal. Jalan  tanah yang sudah dilakukan pengerasan sejak tahun 1994 oleh PT. Anggrek tidak dapat dilewati kendaraan roda dua dan angkutan kota. 

Sudah Diperbaiki Warga

Ketika menyusuri jalan ini, Rabu (25/09/2013) , Floresbangkit.com menyaksikan kondisi jalan masih bagus hanya perlu dilakukan pengerasan dan perbaikan gorong – gorong di dua jembatan sebelum kampung Wailoke. Truk sempat melintasi jalan ini Selasa malam, (24/09/2013) mengangkut warga yang menggelar pesta di Wairbou. “ Jalan ini kami sudah ratakan dan perbaiki dengan menyusun batu, memperbaiki gorong - gorong, menebang pohon dan memangkas tebing “ ujar Bernadus Bago, ketua RT 06 kampung Wairbou desa Nebe. Dituturkan Nadus, tanggal 02 dan 09 Agustus 2013 warga dua kampung ( Wairbou dan Wailoke) sudah gotong royong perbaiki jalan ini sehingga truk sudah bisa melintas.


Minta Perhatian Pemerintah

Nadus menuturkan, rapat yang akan digelar di desa Nebe, Kamis (26/09/2013) akan membahas bantuan dana pemerintah bagi pembangunan jalan menindaklanjuti rapat minggu lalu. Dalam rapat yang dihadiri tokoh masyarakat, ketua RT dan RW,BPD dan aparat desa tersebut menelorkan usulan pemakaian dana PPIP ( program pembangunan infrastruktur pedesaan) sejumlah 250 juta untuk membangun jalan ke kampung Belawuk Gunung di desa Nebe sepanjang ± 2 kilometer. “ Kami protes dan minta jalan di kampung kami disemen tetapi tidak disetujui “ sesal Nadus. Dijelaskan Nadus, kampung Belawuk Gunug cuma ada 10 KK dan hasil komoditi pertanian dan perkebunan tidak seberapa bila dibandingkan dengan kampung Wairbou yang memiliki 19 KK dengan hasil mente, kakao dan kelapa yang melimpah. “ Kalau bangun di Belawuk Gunung harus kerja dari awal, kalau jalan kami tinggal pengerasan dan disemen saja. Nason Lewar, anggota BPD bahkan suruh kampung kami masuk ke desa Wailamun saja “ kata  Nadus diamini tokoh masyarakat lainnya. Donatus Laka dan Yohanes Jen, warga kampung Wailoke meminta supaya pemerintah segera melakukan pengerjaan semenisasi. “ Kalau ada dana, kami bisa kerja swadaya sendiri. Kami juga mau kerja gotong – royong asal jalan bisa dipakai lagi “ ujar Donatus. Yohanes mengatakan, bila jalan bisa dilalui kendaraan, masyarakat yang sakit bisa secepatnya dibawa ke puskesmas, dan hasil komoditi juga bisa diangkut kendaraan. Selain itu, ketika musim hujan dan kali Nangagete banjir, anak sekolah bisa ke sekolah. Untuk diketahui, masyarakat di dua kampung ini setiap harus menyeberangi kali selebar ± 100 meter dengan kedalaman 30 sentimeter untuk melakukan aktifitas jual beli, mengantar anak ke sekolah dan mencharge handphone karena di dua kampung tersebut belum dialiri listrik. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com



Viewing all articles
Browse latest Browse all 339

Latest Images

Trending Articles