Quantcast
Channel: EBED DE ROSARY
Viewing all 339 articles
Browse latest View live

Edhardus Memanen Kakao Sambil Tiduran

$
0
0

Bicara Kakao ,petani kakao di Sikka pasti menyebut sosok Edhardus. Sejak tahun 2009 pria yang berdomisili di RT 04 RW 07 Dusun Gedo, desa Wolokoli kecamatan Bola kabupaten Sikkka ini terlibat aktif menularkan ilmu kakao kepada para petani di kabupaten Sikka. Ketika disambangi di rumahnya, FBC diajak meninjau kebun Demplot Kakao miliknya yang berjarak ± 100 meter dari rumahnya. Di lahan berpasir dengan kemiringan 30 derajat tersebut, kakao merah yang ditanam berbuah lebat. “ Petani kita disini kalau kita cuma bicara saja mereka tidak percaya. Sudah lihat hasil di kebun saya saja mereka masih susah diajak merubah kebiasaan bertani “ tutur pria  kelahiran Wolokoli 28 Juli 1970. Melihat hasil kakao di kebunnya FBC jadi percaya ucapan isterinya ketika berbincang di rumahnya “  Kita bisa panen kakao sambil tiduran “.

Menimba Ilmu Pertanian

Jiwa petani sudah tertanam dalam diri suami dari Maria Goreti Wurha sejak remaja. Setamat dari SPMA (sekolah pertanian manengah atas ) Boawae tahun 1990, dia mengambil kursus pertanian di Kursus Pertanian Tanam Tani (KPTT) di Salatiga. Setamat dari Salatiga dia bergelut dengan tanaman Vanila. Sempat bekerja di beberapa LSM yang bersinggungan dengan pertanian membuatnya mendapatkan beragam ilmu dan praktek bertani yang mumpuni. Tahun 1993 hingga 1996 bergabung dengan Yayasan Karya Sosial di Sikka mengembangkan kebun contoh Bertani Selaras Alam di Wolomarang. “ Kami mendampingi petani di beberapa desa dari Kolisia hingga Magepanda “ ujar ayah dari Mariani Rubia Anthia dan Paulinus Moa Candra. Bergabung di Pusdit Candraditia, tahun 1997 dia belajar budaya berkebun yang mengarah ke Agroforesty. “ Kami melayani pasokan sayuran untuk RS Kewapante, RS Lela dan Seminari Tinggi Ledalero “ sebutnya. Sempat melalangbuana menangani jagung selama setahun di sebuah perusahaan dan program Rehalibitasi Flores di sebuah LSM Internasional, sejak tahun 2009 Edhardus diajak PT. MARS mendidik petani kakao di kabupaten Sikka.

Pendampingan Berkelanjutan

Setelah mendapat bekal ilmu bertanam kakao di Makasar,  Edhardus mendampingi kelompok tani. Sudah 93 kelompok tani yang didampingi. “ Tahun ini saya fokus damping 40 kelompok tani kakao di enam kecamatan “ sebutnya. Petani kakao yang didampingi tersebar di 8 kecamatan yakni, Bola, Hewokloang, Doreng, Mapitara, Waigete, Nita, Lela dan Paga. Gapoktan Nusa Laran di desa Wolonwalu yang didampingi meraih Gapoktan berprestasi tingkat nasional. Gapoktan ini mengolah biji kakao menjadi minuman. “ Kemasannya masih sederhana. Tahun 2014 kami akan buat kemasan yang bagus setelah mendapatkan sumbangan dana dari pemerintah “ beber pendamping 1500 petani kakao di Sikka ini. Edhardus juga bergabung dengan beberapa teman mendirikan Cacao Learning Center (CLC ) di Nita yang difasilitasi sebuah badan dunia. Selain itu, Edhardus juga menyelenggarakan sekolah alam kakao dengan siswa 25 orang sekelas. Berawal dari 2 kelas di tahun 2012, tahun 2013 menjadi 27 kelas. “ Pemerintah kabupaten support dana buat 24 kelas di kabupaten Sikka “ tambahnya. Demplot kakao yang dikembangkannya 4 hektar , tidak termasuk 1 hektar demplot pribadinya dan sudah 40 hektar lahan kakao di tiga desa di kecamatan Bola belum terhitung di wilayah kecamatan lainnya. Edhardus menghimbau para petani untuk mulai merubah sikap untuk memanfaatkan waktu lebih baik dan memfokuskan diri pada usaha kakao. Bagi pemerintah dia menghimbau agar kebijakan yang diambil tidak hanya memberikan bantauan dalam bentuk proyek atau program tetapi perlu ada pendampingan yang berkelanjutan. “ Jangan ketika ada proyek baru ada pendampingan “ kritiknya. Bukan hanya mengajari bagaimana pembibitan, sambung samping, sambung pucuk, tanam sisip, dan tanam ulang. tapi mengajari petani mengolah kakao bahkan mengakses harga pasar lewat internet. Dari Pater Hubert Thomas, SVD  dan Pater Thomas Tue SVD saya belajar bagaimana me-manage proses tanam sehingga ada ketersediaan hasil setiap saat “ sebut pria yang setahun dua kali sejak tahun 2010 mengikuti pelatihan kakao di Makasar. ( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Golbeftus : Jangan Sembunyi dan Menularkan

$
0
0

Bagi sebagian masyarakat, orang yang tertular penyakit HIV/AIDS perlu dijauhi dan tidak boleh hidup bersamanya. Hal ini merupakan sebuah kesalahan karena masyarakat di negeri ini tidak banyak yang tahu mengenai informasi HIV/AIDS. HIV/AIDS menular lewat cairan darah melalui transfusi darah / produk darah yg sudah tercemar HIV dan juga melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali. Selain itu melalui cairan sperma dan cairan vagina lewat hubungan seks serta air susu ibu.

 
Bisa Sembuh

 
Tahun 2009 bagi Goldifus Yohanes menjadi tahun yang selalu dikenangnya. Di tahun tersebut, dirinya mengetahui terjangkit virus HIV. Sebelum dirawat di rumah sakit, selama seminggu Golbeftus berobat ke dukun kampung karena belum mengetahui penyakit yang menyerangnya. Karena tak kunjung sembuh, Golbeftus dirawat di RSUD (rumah sakit umum daerah ) Lembata. Pertama diberitahu terjangkit virus HIV pria 35 tahun ini cuma memberikan tiga pertanyaan kepada dokter yang memberitahukannya. Pertanyaan pertama yang diajukannya, apakah penyakit ini ada obatnya?. Kedua; apakah dirinya bisa sembuh dan juga bisakah dirinya menikah?. Oleh dokter dirinya disuruh berobat ke Maumere atau Kupang karena di NTT, obatnya cuma ada di dua daerah tersebut dan dirinya bisa sembuh.Bersama sang ibu yang setia mendampinginya, berangkatlah Golbeftus ke Kupang. Rasa senang dirasakannya setelah bertemu dokter yang merawatnya di RSUD W.Z.Yohanres Kupang yang direkomendasikan dokter dari Lembata. “ Saya langsung panggil keluarga dan katakan saya sudah ketemu dokternya jadi saya pasti sembuh “ ujar pria asal Hadakewa ini. Rasa rindu pada si buah hati, membuatnya  kembali ke kampung halaman setelah seminggu dirawat disana. Dukungan ibu ( bapaknya sudah meninggal ) dan keluarga besarnya membuatnya bersemangat kembali dan bertekad untuk sembuh.  “ Mereka selalu mendampingi dan mensupport segala aktivitas saya. Mama saya sangat mendukung saya. Mereke tahu saya sakit tapi tidak percaya karena saya masih sehat sampai sekarang “ beber suami dua anak ini.

 
Ada Yang Kurang
 
Aktif di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Flores Support bagi Golbeftus memberikan kekuatan baginya. “ Saya merasa kuat dan tahu ada teman – teman senasib dengan saya “ sebut Yohanes. Dituturkan Golbeftus, dari tidak tahu , dirinya jadi tahu dan bila sakit bisa obati sendiri. “ Saya minum obat dua kali sehari pagi dan malam seumur hidup. Baru dua kali saya lupa minum obat “ tuturnya diselingi tawa. Golbeftus menghimbau masyarakat agar bisa memeriksakan diri ke dokter terlebih yang baru kembali dari rantau. Bagi yang sudah tertular dan berdomisili di Flores, dia meminta supaya aktif di KDS. “ Jangan sembunyi dan menularkannya pada orang lain. Cari informasi di KPA atau KDS “ pinta Yohanes. Dia bertekad tetap aktif di KDS Flores Support dan merasa ada yang kurang bila tidak bersua dengan teman-teman di KDS. “ Cukup kita saja yang merasakan, jangan ada lagi yang lainnya “ pesan Golbeftus mengakhiri obrolan. ( Ebed )

 
Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Dihukum Seumur Hidup,Herman Jumat Banding

$
0
0
Herman Jumat Masan (45 tahun ) terdakawa kasus pembunuhan berencana terhadap Yosephine Kerodok Payong ( Mery Grace ) dan dua bayi laki – laki hasil hubungan dengan Mery Grace, mengajukan banding atas putusan yang diterimanya.Hakim Pengadilan Negeri dalam yang berlangsung Senin (19/08/2013) menjatuhkan vonis hukuman hukuman seumur hidup.
Marianuas Laka,SH salah seorang penasehat hukum terdakwa mengatakan hal tersebut ketika dihubungi via telepon Rabu (28/08/2013).Hal yang sama juga disampaikan Lukas Katan Leton,SH,Panitera Pengadilan Negeri Maumere yang dihubungi terpisah,Rabu (28/08/2013). ”  Terdakwa sudah menyatakan banding ” ujar Lukas.Menurut Lukas maupun Marianus,terdakwa menyatakan banding terhadap vonis yang diterimanya hari Rabu (21/08/2013). ” Memori banding akan disiapkan,dalam waktu dekat akan disampaikan ke pengadilan “ sebut Marianus.
Kepala Kejaksaan Negeri Maumere,Martiul,SH melalui Kasi Pidum Kejari Maumere,A.A.Raka Putra Dharmana,SH yang ditemui dikantornya,Jalan Jenderal Sudirman,Rabu (28/08/2013),mengatakan bahwa setelah setelah putusan hakim,terdakwa dan jaksa menyatakan pikir – pikir selama 7 hari,tetapi Rabu (21/08/2013) terdakwa menyatakan banding,maka pihak jaksa penuntut umum  juga tanggal 23 Agustus 2013 menyatakan banding.” Karena terdakwa banding, kami jaksa itu wajib banding supaya kami bisa menggunakan upaya hukum kasasi nanti bila memang sampai ke kasasi “ ujar Agung Raka.
Ditambahkan Raka,salinan putusan lengkap  dari hakim pengadilan negeri Maumere belum diterima kejasaan negeri sehingga memori banding belum dibuat dan diserahkan.” Kita harus lihat pertimbangan hukum hakim dulu baru kita buat memori banding “ kata Raka.Menurut Raka,memori banding tidak ada tenggang waktunya karena berbeda dengan memori kasasi yang waktunya 14 hari.” Tapi kami sudah koordinasi dengan pihak pengadilan supaya cepat dapat salinan putusan dan pertimbangan hukumnya biar segera dibuatkan memorinya “sebut Raka.  Memori banding yang dibuat jaksa,jelas Raka ada dua yaitu pertama kontra memori  untuk  memori banding terdakwa dan penasehat hukumnya dan satunya memori banding untuk pernyataan banding jaksa.” Kalau banding kita selalu mengarah kepada tuntutan “ sambung Raka.Disebutkan Raka,kejaksaan tinggi maupun kejaksaan agung sudah ada perintah tertulis agar kejaksaan negeri Maumere menerima putusannya,tetapi karena terdakwa banding sehingga jaksa wajib banding.Raka menjelaskan,dalam waktu satu dua hari setelah salinan putusan diterima, memori banding sudah dibuat kejaksaan karena pasal yang dituntut jaksa tidak berbeda dengan pasal yang dibuktikan hakim cuma pertimbangannya saja yang berbeda.
Untuk diketahui,Herman Jumat Masan sebelumnya dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum yang dibacakan oleh jakasa penuntut umum Kejari Maumere,Winarko,SH dan Hensen,SH dalam sidang di pengadilan negeri Maumere Selasa (23/07/2013). (Ebed)


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Kasus korupsi di Sikka Akan Diselesaikan Secepatnya

$
0
0
 Kejaksaan Negeri Maumere sedang melakukan pengusutan terhadap sejumlah kasaus korupsi yang terjadi di kabupaten Sikka.Beberapa kasus korupsi yang sedang ditangani meliputi Kasus  pembangunan kampus Unipa (universitas Nusa Nipa),penyimpangan dana  Alkes tahun 2007,PD Mawarani serta dana penunjang di DPRD Sikka dan hibah kendaraan operasional .
Kepala kejaksaan negeri Maumere,Martiul,SH melalui Kasi Pidsus,Putu Nuriyanto,SH menegaskan bahwa kejaksaan negeri Maumere terus bekerja secara maksimal agar kasus-kasus korupsi yang ditangani bisa secepatnya diselesaikan.Putu Nuriyanto yang ditemui Floresbangkit.com di kantornya,jalan Jenderal Sudirman,Maumere,Rabu (28/08/2013)  menyebutkan untuk kasus Unipa masih diadakan pemeriksaan saksi – saksi.Dana hibah juga,menurut putu,barang bukti belum lengkap. “ Akan diproses dan ditindaklanjuti.Apa yang kurang dan belum ditindaklanjuti akan dievaluasi “ ujar Putu. Selain itu,Putu menambahkan bahwa untuk kasus PD Mawarani dan,pihak kejaksaan masih menunggu hasil audit dari BPKP ( Badan Pemeriksa Keuangan dan Perbankan ). Kasi Pidsus menambahkan,untuk kasus Alkes selain menunggu hasil audit BPKP juga masih memeriksa beberapa saksi.Sedangkan untuk kasus dana penunjang DPRD Sikka,masih menanti pemeriksaan anggota dewan. “ Anggota dewan yang sudah tidak aktif masih dicari keberadaan mereka “ sebut Putu.
Dalam melakukan penyelidikan,kata Putu ada beberapa kendala yang dialami.Selain belum maksimal memeriksa saksi – saksi,juga dokumen – dokumen banyak yang belum diperoleh. “ Kami akan bekerja maksimal biar secepatnya dilimpahkan ke pengadilan  “ tambah Putu.( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Penanganan Penyakit Tidak Serempak,Kakao Tetap Terserang Hama

$
0
0
Penyakit busuk buah yang menyerang tanaman kakao banyak dijumpai di Kabupaten Sikka.Di Kecamatan Bola,Kecamatan Hewokloang ,kecamatan Talibura dan beberapa kecamatan lainnya,penyakit busuk buah hingga kini masih menyerang tanaman kakao.Buah kakao yang masih muda akan terserang sehingga busuk dan tidak bisa dipanen.Buah kakao akan kering dan berwarna hitam.Buah yang sudah masak juga terkena serangan hama busuk buah hingga mencapai bagian dalam buah yang menyebabkan biji kakao rusak.
Benediktus,petani kakao yang ditemui  Floresbangkit.com di desa Kringa,Kecamatan Talibura mengatakan bahwa penyakit busuk buah yang menyerang tanaman kako tersebut sudah berlangsung lama.” Hasil produksi kakao menurun jauh,sampai setengahnya “ ujar Beni.Kepala dinas Pertanian kabupaten Sikka,Ir Mauritz Da cunha yang ditemui Floresbangkit.com dikantornya di jalan Litbang,Wairklau,Maumere Rabu (28/08/2013) megatakan bahwa penyakit busuk buah sudah menyerang tanaman kakao sejak tahun 2004 dan paling banyak terjadi tahun 2008 hingga 2009.

Mauritz menjelaskan bahwa penyakit busuk buah terjadi karena kurangnya perawatan.Kelembaban menurut Mauritz sangat tinggi karena rimbunyya pohon-pohon di sekitarnya sehingga  membuat pohon kakao tidak terkena sinar matahari.” Pohon kakao harus sering dipangkas “ sebut Mauritz.Petani,menurut Mauritz tidak melakukan perawatan.Pemberian pupuk tidak dilakukan.Selain itu,areal kebun kakao harus dibersihkan supaya hama penyakit tidak berkembangbiak.
Mengatasi hama busuk buah,petani harus melakukan dua cara seperti dijelaskan,Mauritz.Pertama, petani harus mau tanaman kakao ditebang.tetapi hal ini juga harus dilakukan secara serenpak dan menyeluruh. “ Semua tanaman kakao dalam wilayah tersebut ditebang.Jadi kalau cuma satu kebun saja percuma,karena hama tersebut akan berpindah ke kebun lain di sekitarnya dan akan kembali menyerang lagi “ sebut Da Cunha.Yang kedua,jelas Mauritz,dilakukan okulasi  (sambung) samping dimana  pada batang utama cabangnya dipotong dan disambung dengan yang baru.tetapi hal ini juga,tambah Maritz mengalami kegagalan karena setelah cabang okulasi tersebut berbuah,petani tidak mau menebang batang pohon utamanya.Buah yang busuk dan kering kehitaman harus dipetik dan dikubur di tanah.
Pemerintah dan dinas pertanian sudah melakukan upaya untuk mencegahnya namum perlu mendapat dukungan dari petani.Cara penanganan tersebut,menurut Mauritz, sudah disampaikan bahkan di beberapa kecamatan seperti Bola sudah  dilakukan tetapi tidak semua petani di sentra produksi kako melakukannya sehingga penyakit busuk buah tetap ada. Pemerintah bayar satu hektar sebesar  750 ribu rupiah kepada petani untuk menebang pohon tetapi ini juga tidak dilakukan,sesal Mauritz. ( Ebed)

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Akibat Angin Kencang, Pengendara Motor Dihimbau Berhati – Hati

$
0
0

Beberapa minggu terakhir wilayah kabupaten Sikka dilanda angin kencang. Hampir di setiap hari baik siang maupun malam hari angin kencang selalu berhembus. Tiupan angin kencang tersebut sangat berpengaruh terhadap kecepatan pacu kendaraan roda dua. Pengemudi harus memperlambat kendaraan bila tak ingin terjatuh. 


Masyarakat Diminta Waspada


Pande Putu, pegawai kantor Stasiun Metereologi Kelas III Waioti, Maumere yang ditemui Floresbangkit.com di kantornya di Jl. Angkasa yang berada dalam komplek bandara Frans seda, Sabtu, (21/09/2013) menuturkan bahwa angin yang melanda kota Maumere dan wilayah kabupaten Sikka bertiup dari barat daya  dengan kecepatan berkisar antar 5 hingga 10 Knot ( knot = 2 kali kilometer per jam). “ Siang hari kecepatan angin antara 7 sampai 10 knot perjam “ ujar Pande. Menurut Pande, kecepatan angin masih berada dalam status waspada. Bila kecepatan berada diatas 10 knot, menurut Pande, akan berpengaruh terhadap tinggi gelombang sedangkan 20 knot bisa mengganggu  penerbangan. Tinggi gelombang laut rata – rata mencapai 0,5 meter di wilayah pesisir dan tengah laut 0,75 hingga 1,25 meter. “ Masih belum berpengaruh terhadap pelayaran “ sebut Pande. Dikatakan Pande, bila tinggi gelombang mencapai 1,5 hingga 2 meter akan berpengaruh bagi nelayan yang melaut menggunakan perahu atau kapal ukuran kecil. Untuk kapal feri dan kapal sejenis lainnya pelayarannya terganggu ketika tinggi gelombang mencapai 2 hingga 3,5 meter. 


Memberi Informasi
 
Kantor metereologi di maumere hanya memantau kecepatan angin saja (Metereologi ) , tapi bila masayarakat membutuhkan data tentang iklim dan cuaca ( Klimatologi dan Geofisika) dan gempa akan dilayani juga, sebut Pande. “ Kami akan telepon ke kantor di Kupang dan menanyakan data yang diminta “ beber Pande. Untuk wilayah propinsi NTT, cuma di Kupang saja yang lengkap peralatannya untuk memantau. Informasi metereologi rutin diberikan kepada ATC ( Air Trafic Control ) di bandara Frans Seda setiap jam. Selain itu, kami akan berikan juga data lainnya kepada ASDP, SAR, BNPB, kepolisian maupun kantor Bupati. “ Kami sampaikan melalui sms kepada pihak yang membutuhkan terlebih terkait dengan gempa yang berpotensi terjadinya tsunami “ kata Pande. ( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Pasar Alok Segera Mengalami Perbaikan

$
0
0
Kadis Perindag Sikka didampingi kepala pasar Tingkat (kiri) dan kepala pasar Alok (kanan
Pasar Alok yang terletak di Keluarhan Kota uneng kecamatan Alok, kota Maumere merupakan pasar yang selalu ramai dikunjungi. Terbesar kedua di kabupaten Sikka setelah pasar Wairkoja menjadikan pasar ini perlu penanganan serius dari pemerintah daerah. Beberapa pengunjung yang ditemui Floresbangkit.com, Sabtu (21/09/2013) meminta agar segera dilakukan penataan pedagang dan perbaikan jalan di area pasar. “ Kalau bisa ditata sesuai jenis barang jualan biar kami mudah cari barang dagangan “ ujar ibu Sisca,warga Perumnas, kelurahan Madawat, Maumere yang setiap hari berbelanja di pasar Alok

Ditata Sesuai Zona


Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan kabupaten sikka, Drs. Kensius Didimus yang ditemui Floresbangkit.com dikantornya, di Jl. El Tari, Maumere, Sabtu (21/09/2013)  mengamini apa yang disampaikan pembeli. Menurut Kensius, Dipendag sedang melakukan pembenahan dan penataan pedagang sesuai zona menurut barang yang dijual. “ Kami akan tata biar terlihat tidak kumuh dan penagihan oleh petugas juga tidak tercecer “ ujar Kensius. Menurut Kensius, untuk pedagang tidak tetap akan disiapkan tempat agar mereka bisa berjualan. “ Mereka ini biasannya dari kampung yang jualan sehari dua hari terus kembali ke kampung dan nanti datang lagi “. Biasanya yang dijual hasil kebun dan binatang peliharaan.


Jalan dan MCK diperbaiki

Sarana jalan di area pasar Alok, menurut Kensius akan diperbaiki tahun 2014. Jalan yang dibangun tahun 2006 ini sudah mulai terlihat berlubang serta bergelombang dan kasar di bagian permukaannya. MCK juga sudah terlihat usang dan mengalami kerusakan. “ Dalam beberapa bulan ini MCk akan diperbaiki. Kloset dan pintunya akan kami ganti. Kebersihannya juga akan kami tingkatakan “ sebut Kadis Kensius. Areal parkir yang selama ini semrawut dituturkan Kensius dalam waktu dekat ditata dan dikenakan retribusi agar pemasukan yang didapat signifikan. Pintu masuk kendaraan diperbaiki agar sebelum masuk kendaraan bisa diberikan tiket parkir. “ Saya sudah tugaskan kepala pasar agar menggenjot pendapatan dengan melakukan penataan dan perbaikan “ beber Kensius. ( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Dari Nangalekong, Garam Produksi Para Perempuannya Merambah Sikka

$
0
0
Memasak garam merupakan rutinitas kehidupan masyarakat kampung garam dan tambak garam Nangalekong,  kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Di kabupaten Sikka, selain petani garam di kelurahan Kota Uneng kita akan mudah menemukan petani garam tradisonal di desa Nangahale kecamatan Talibura yang berjarak ± 40 kilometer arah timur kota Maumere. Bukan hanya di kabupaten Sikka, di kabupaten lainnyapun selalu saja ada sentra petani garam tradisional.

Garam Biji

Bagi Anastasia Puken (61 tahun) membuat garam menjadi mata pencarian utamanya. “ Sudah sejak nenek moyang kami memasak garam.Kalau tidak masak garam kami mau kerja apa ? “ beber Ana. Ketika ditemui di pondok sederhana yang dijadikan tempat memasak garam, Ana terlihat sibuk memasukan sabuk kelapa ke tungku dan mengaduk garam di wadah di atasnya. Siang itu, Ana sedang memasak garam biji atau garam kasar, sebutan bagi garam yang dimasak dari air laut di tungku api. “ Kalau garam tanah, air laut dikeringkan di areal tambak dan kami ambil sekalian dengan tanahnya. Setelah dituangkan air laut di atas garam tersebut di wadah penyaring. Air yang sudah disaring itu yang dimasak menjadi garam dan disebut garam tanah “ jelasnya. Dalam sehari Ana bisa memasak sampai tiga kali dari jam 7 pagi hingga jam 10 malam dan mendapat hasil dua karung ukuran 50 kilogram. Sekali masak bisa memakan waktu 3 sampai 4 jam tergantung apinya. “ Sabuk kelapa kami beli seharga 250 ribu rupiah dan sewa truk juga harganya sama. Kami bayar 500 ribu  diantar sampai depan rumah. Satu truk sabuk kelapa pakai masak garam bisa menghasilkan 8 karung garam “ tukas ibu dari Maria Sufriyati. Garam dijual di pasar Alok seharga 150 ribu rupiah sekarung ukuran 50 kilogram.

Tempat Menyaring Air Laut
Masih Tradisonal

Air laut dimbil memakai ember. Jarak perkampungan ke bibir pantai hanya sekitar 20 meter saja. Air laut yang sudah diambil dituang ke tempat penyaringan. Wadah penyaring terbuat  menyerupai tungku yang ditopang empat tiang setinggi 1 meter. Bagian dalamnya diletakan batu karang, pasir laut halus, abu dapur dan garam biji. Air laut yang dituang di dalamnya akan menetes ke bawah dan melewati saringan dari karung plastic  sebelum ditampung di ember. Air inilah yang akan dimasukan ke dalam wadah tempat memasak terbuat dari drum bekas berbentuk persegi dengan ukuran panjang 2.5 meter, lebar 1 meter dengan ketinggian 10 sentimeter. Garam yang sudah berbentuk kristal dimasukan ke dalam penyaring berbentuk kerucut berdiameter 1 meter dari anyaman daun lontar (tuak) yang diletakan terbalik di atas rak kayu untuk meniriskan air garamnya. Tempat masak garam berbentuk rumah kerucut sederhana memakai atap daun kelapa dan berdidinding bambu belah (Halar = bahasa Sikka). Di tempat sederhana berukuran 5 kali 5 meter inilah, Anastasia dibantu anak perempuannya setiap hari menghasilkan garam yang dikonsumsi masyarakat Sikka. “ Kalau bisa pemerintah bantu kami buat tungku dan alat penyaring sertta  bantu modal buat beli sabuk kelapa “ pinta Ana. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com



Pemda Sikka Diminta Bantu Petani Garam Tradisional

$
0
0

Pemukiman Kampung Garam dan Tambak  Garam yang berada di Kelurahan Kota Uneng kecamatan Alok,kabupaten Sikka,penduduknya banyak yang masih mengandalkan pengolahan garam secara tradisional demi menyambung hidup. Pengolahan garam secara tradisonal terbanyak dilakoni warga RT 13 RW 04 sebanyak 39 keluarga. Beberapa warga RT 13 yang ditemui FBC, Rabu (23/10/2013) mengatakan hampir semua warga di RT tersebut menjadi petani garam. “ Memasak garam sudah dilakukan sejak nenek moyang kami “ tutur Maria Sufriyati. 

 
Masih Tradisional

 
Proses memasak garam dilakukan secara tradisional memakai peralatan sederhana dan terkesan tidak steril. Wadah yang diapakai memasak garam terbuat dari drum bekas oli atau aspal. Tempat menyaring air laut juga terbuat dari kayu seadanya dan berada di ruang terbuka. Pondok yang dipakai untuk memasak garampun sangat sederhana, beratap daun kelapa dan berdidinding halar (bambu belah ) yang sudah terlihat usang dimakan usia dan berdebu.Bukan Cuma di RT 13, FBC juga menemui hal yang sama di RT 05 dan RT 06 yang berada dalam satu RW. Dari tiga RT tersebut, kini tersisa beberapa warga saja yang masih setia memasak garam. Dalam sehari jika memasak dari jam 6 pagi hingga jam 10 malam bisa dihasilkan sekarung garam sebanyak 50 kilogram yang dilepas ke pasar dengan harga 150 ribu rupiah. “ Dalam sebulan kami bisa masak sampai 8 karung “ sebut Maria Eli (62 tahun) warga Rt 05. Kayu bakar dibeli seharga 500 ribu rupiah satu truck sudah termasuk ongkos pengangkutan. “ Kami beli sabuk kelapa yg masih ada tempurungnya di petani yang membuat kopra “ beber Yuvensia Yuveta (52 tahun ). Memasak garam dilakukan sejak bulan Juli hingga Desember. Kalau tidak masak garam mereka bekerja serabutan mencari kepiting dan siput juga menenun. Bagi yang memasak garam biji atau garam kasar masih bisa bekerja setelah bulan Desember sedangkan petani garam tanah tidak diperbolehkan. “ Setelah digelar upacara adat Ogor Hini, dahulu semua aktifitas memasak garam tidak diperbolehkan. Tapi sekarang ada kelonggaran, hanya yang masak garam tanah saja yang tidak boleh “ jelas Yuven.

 
Tak Ada Perhatian


Semua petani garam yang ditemui mngeluhkan minimnya perhatian dari pemerintah. “ Kami tidak dapat bantuan buat pengembangan usaha kami. Dulu pernah ada orang dari dinas mau beri pelatihan pembuatan garam beryodium tapi pelatihannya di Nangahale dan jauh jadi orang tua disini tidak bisa ikut “ sebut Maria. Bila diberikan pelatihan dan modal para petani bisa semakin berkembang. “ Kalau bisa pemerintah bantu kami dengan membuat tungku dan tempat penyaringan juga wadah buat memasak garam “ pinta Maria. Selain itu, baik Maria.Yuven maupun Sufriyati berharap bantuan modal membeli kayu api dan daun kelapa serta bambu untuk memperbaiki pondok memasak garam yang sudah usang. Meski tinggal di rumah sederhana dan berada di kota Maumere, mereka seolah terpinggirkan dan tanpa perhatian pemerintah. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Sukhoi Super Jet 100 Siap Melayani Penumpang di Bandara Frans Seda

$
0
0

Pesawat udara Sukhoi Super Jet 100 - 95B dalam penerbangan perdananya dengan rute penerbangan Surabaya - Denpasar - Maumere - Kupang, Kamis, (07/11/2013) tepat pukul 12.15 wita tiba dengan selamat di Bandara Frans Seda, Maumere, Kabupaten Sikka. President Direktur SKY Aviation , Krisman Tarijan dalam press release yang diterima floresbangkit.com mengatakan dalam rangka memperluas jaringan penerbangan khususnya di pulau Jawa, Bali, NTB, NTT mulai hari ini, Kamis (07/11/2013) SKY AIR Aviation base Surabaya kembali membuka rute baru yang ke 37. Rute baru Surabaya - Denpasar - Maumere - Kupang PP dilayani armada Sukhoi SSJ 100 dengan jumlah kursi sebanyak 87. “ Kehadiran SKY Aviation untuk rute baru ini menurut akan semakin membantu masyarakat dalam menentukan pilihan penerbangan yang aman dan nyaman sekaligus menjadi penghubung perekonomian dan juga mendorong pertumbuhan pariwisata di Indonesia “ ujar Tarigan.

Kota Strategis

Lebih lanjut Tarijan menjelaskan komitmen SKY Aviation dalam memberikan jaminan keselamatan penumpang ditunjukan dengan penerapan program penerbangan Sky Proktection sebagai program asuransi kecelakaan bekerja sama dengan CIU assuranceyang melindungi penumpang sejak membeli tiket tanpa membebani biaya tambahan bagi penumpang.

Wakil Bupati Sikka Drs. Paolus Nong Susar mengatakan atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka menyampaikan terima kasih kepada President Direktur Sky Aviation beserta jajarannya yang pada hari ini dengan kehadiran penerbangan perdananya pesawat Sky Aviation di Kota Nyiur melambai, Maumere

Ditambahkan Wabup, kota Maumere ibukota Kabupaten Sikka merupakan kota yang sangat strategis dari 4 Kabupaten yakni Lembata, Flotim, Nagekeo dan Sikka. Di katakan sangat strategis karena arus barang dan jasa sangat tinggi baik dari utara, timur, barat dan selatan. “ Kehadiran penerbangan Sky Aviation menjadi awal untuk bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat serta agen - agen yang ada untuk menjawab Visit Komodo sebagai ikon pariwisata dunia di Flores, NTT dan Maumere menjadi salah satu pintu masuknya “ sebut Nong Susar.

Hadir pada kesempatan itu ketua Pengadilan Negeri Maumere, Beslin Sihombing SH,MH, pejabat Kejaksaan Negeri Maumere Agus Setiawan, perwakilan dari Kodim 1603 Sikka, Safey, kepala Dinas Pariwisata Yohanes Rana,SPd, kadis Perhubungan dan Kominfo,  Drs. Anis da Rato MSi, perwakilan Bandara Frans Seda, Wisma Florianus, para pimpinan agen tiket serta undangan lainnya. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com



Papan Informasi dan “ Marketing Kesehatan “ Ala Dokter Asep

$
0
0

Menyongsong hari kesehatan nasional ke - 49 yang jatuh tanggal 12 November 2013, RSUD dr.TC Hillers Maumere mengadakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan. Dokter Asep Purnama, dokter spesialis penyakit dalam yang ditemui floresbangkit.com di area parker RSUD dr.TC Hillers Maumere, Sabtu (09/11/2013) menuturkan moment yang ada dimanfaatkan dengan memberikan penyadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan.
Pada  tanggal 12 November 1964, peristiwa penyemprotan nyamuk malaria secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta. ” Peristiwa itu kemudian dikenal sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN), yang setiap tahun terus menerus diperingati sampai sekarang. Sejak itu, HKN dijadikan momentum untuk melakukan pendidikan atau penyuluhan kesehatan kepada masyarakat ” ujar Asep.

Aksi Nyata

Dalam rangka menerapkan ” marketing kesehatan ” yang selalu dibahasakannya, dokter Asep menyediakan tiga papan informasi yang menyajikan foto – foto mengenai penderita diabetes di areal parkir RSUD dr TC hillers. ” Diabetes merupakan penyakit turunan. Pencegahannya bisa dilakukan dengan membatasi konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dan rajin berolahraga ” pesan Asep. Disaksikan floresbangkit.com, dokter Asep terlihat sibuk menjelaskan penyakit diabetes kepada para pengunjung. ” Foto ini merupakan penderita diabetes yang ada di Flores ” beber Asep. Penderita diabetes membuat keluarga mengalami kerepotan karena harus merawatnya. Ketika disinggung mengenai banyaknya penderita diabetes di kabupaten Flores Timur, Asep mengatakan ada dua hal yang menjadi penyebabnya. “ Selain tidak ada dokter spesialis, kurangnya kepedulian pemerintah dan semua elemen masyarakat ikut memberi andil membengkaknya penderita diabetes “ kata Asep.


Manager PT. Askes Maumere, Hilarius E Naja yang ditemui FBC di lokasi kegiatan mengapresiasi langkah yang dilakukan dokter asep dan pihak RSUD dr.TC Hillers. “ Kegiatan ini sangat efektif  dan mebutuhkan waktu lama. Tetapi kalau tidak dimulai maka penderita semakin banyak.Untuk itu perlu dilakukan pencegahan “ sebut Hilarius. Disampaikan Hilarius, PT. Askes juga melakukan kegiatan mengedukasi peserta Askes baik yang aktif maupun pension yang menderita penyakit dibetes mellitus dan hipertensi.  PT. Askes juga membentuk 18 klub dan gencar melakukan penyadaran.
Dari data yang didapat sebut Hilarius,  jumlah penyakit dibates di Sikka sebanyak 576 orang sedangkan hipertensi diderita 464 orang. Baik dokter asep maupun Hilarius berharap agar tiap tahun angka penderita diabetes perlu ditekan. “ Untuk itu perlu ada aksi nyata yang harus dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga lainnya yang ada di masyarakat dalam memerangi diabetes “ harap Asep. ( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Sambut Hari Kesehatan Nasional, RSUD Dr.TC Hillers Gandeng Organisasi Kesehatan Gelar Aneka Kegiatan

$
0
0
Bertempat di areal parker kendaraan RSUD dr. TC Hillers Maumere, Sabtu (09/11/2013) digelar aneka kegiatan yang dilakukan menyongsong hari kesehatan nasional ke – 49 yang jatuh tanggal 12 November. Dokter Junaedi Sinaga, pelaksana tugas direktur RSUD dr.TC Hillers, Maumere yang ditemui floresbangkit.com di lokasi kegiatan, Sabtu (09/11/2013) menjelaskan, untuk tahun ini kegiatan tahunan yang biasa dilaksanakan diisi dengan gerak jalan sehat,senam sehat, lomba cuci tangan sehat, pameran foto kesehatan, lomba memasak makanan balita dan fun game kesehatan. “ Kami gandeng mitra kesehatan seperti apotik, laboratorium, dinas kesehatan dan pemerhati kesehatan untuk bersama mensosialisaikan pola hidup sehat dan menggelar berbagai kesehatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan “ ujar Junaedi.
 
Komunikasi Kurang

 
Kegiatan diawali dengan jalan sehat yang dimulai pukul 05.30 wita dengan start dan finish di areal parker RSUD TC Hillers. Terlihat berbagai kalangan turut ambil bagian dalam kegiatan ini mulai dari anak sekolah, para pegawai negeri sipil, swasta maupun tenaga kesehatan. Sesudahnya dilakukan senam sehat di tempat yang sama dan dilanjutkan dengan berbagai fun game dan lomba. “ Kegiatan ini juga sekalian menjadi ajang sosialisasi mengenai BPJS ( badan penyanggga jaminan sosial) yang akan diberlakukan tanggal 01 Januari tahun 2014 nanti “ tambah Sinaga. Sosialisasi pola hidup sehat dan perilaku hidup sehat, menurut Junaedi perlu terus menerus digalakkan sehingga masyarakat bisa paham dan menjalankannya. “ Penyuluhan dari rumah sakit maupun puskesmas masih kurang, untuk itu perlu kesabaran untuk merubahnya “ tegasnya.


 RSUD dr.TC Hillers Maumere memiliki kelompok KIPRA ( kelompok pencinta rumah sakit ) yang terdiri dari berbagai unsur yang mengemban tugas menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat. “ Ada hal – hal tertentu yang perlu dimengerti di masyarakat. Kendalanya  komunikasi masih  kurang, untuk itu perlu ditingkatkan “ tambahnya. Pamflet – pamphlet mengenai kesehatan dirasakan masih kurang . Berkenaan dengan itu, ke depannya pihak RSUD dr TC Hillers, Maumere akan memperbanyaknya dan menempelkannya di arela RSUD tersebut, janji Junaedi. ( Ebed )
 
Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Masjid Wuring, Jejak Sejarah Siar Islam di Sikka

$
0
0
Desa Wuring, desa nelayan di kecamatan Alok Timur salah satu wilayah di kabupaten Sikka yang padat penduduk dan perputaran uangnya sangat tinggi. Berada sekitar 5 kilometer dari Maumere ke arah barat, Wuring terkenal dengan rumah panggungnya. Bergerak beberapa meter utara pelabuhan rakyat , kita jumpai masjid tua AR Rahmat dan menjadi satu – satunya masjid di kampung nelayan Wuring.

Masih Seperti Dulu

Sekitar tahun 1800 Haji Pijung asal Sulawesi Selatan yang sudah lama menetap di Wuring bersama beberapa warga Sulsel lainnya membangun Langgar biar bisa dipakai bersembayang (sholat). Langgar berukuran panjang 10 meter dan lebar 10 meter beratap daun kelapa dan tiang penyangga dari kayu bulat. Tahun 1940 dibangun permanen berdinding tembok dan beratap seng dengan lebar masih sama dengan kubah berbentuk bulat berada di ketinggian ± 10 meter. Rehab tahun 1987 menambah aula bagian belakang memperpanjang areal masjid menjadi 17 meter baik panjang dan lebarnya. Empat tiang cor penyangga berbentuk bulat di bagian dalam tahun 2007 diameternya diperlebar dari 30 sentimeter menjadi 60 sentimeter. “ Walau mengalami renovasi, model dan bangunan inti masih seperti dulu “ ujar Halis, ketua Remaja Masjid sejak tahun 2000. Dinding tembok terlihat kusam menggambarkan tuanya usia masjid ini. Arsiterkur jendela juga masih menampakan era tahun 40-an hanya kacanya yang sudah diganti. ” Sebelum tahun1992 kubah masih berbentuk bulat. Akibat gempa kubah dirubah berbentuk kerucut seperti sekarang “ tutur Halis yang juga menjabat Ketua Pembina Dewan khotib Masjid. Sumur di dalam areal sholat di shap perempuan yang dulu dipakai mengambil air wudhu juga ditutup. Lantai masjid tingginya ditambah 30 sentimeter akibat naiknya air laut.

Selalu Dikunjungi

Kini Masjid Wuring melayani ± 4 ribu penduduk muslim di dusun Wuring dan menampung ± 1000 jamaah setiap Sholat Jumat.   Gempa 1992 yang mengguncang kabupaten Sikka membuat jaringan air PAM dan listrik tidak beroperasi.                “ Masyarakat berlindung di masjid ini bahkan ambil air disini karena cuma masjid ini yang aliran airnya tetap mengalir dan jaringan listriknya tidak diputus PLN “ beber Halis, tokoh muda Wuring yang menjabat Sekertaris Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sikka. Remaja masjid menurut Halis, terlibat aktif menggelar berbagai kegiatan terutama di hari besar keagamaan. “ Bulan Agustus 2013 bekerjasama dengan mahasiswa Sulawesi Selatan kami gelar khitanan massal bagi masyarakat Wuring “ tuturnya. Sebulan sekali juga diadakan pembinaan kerohanian bagi generasi muda. Masjid tua Wuring yang selalu dikunjugi umat Muslim dari kabupaten lain di propinsi NTT ini kini dilayani 1 imam masjid dan 3 wakil imam, Khotib 6 orang dan 2 orang Azan. Masjid tua Wuring seakan menjadi saksi masuknya suku Bajo, Bugis dan Buton yang selain menjadi nelayan dan pedagang juga menyebarkan agama Islam di kabupaten Sikka. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Jatah Beras Raskin Warga Bangkoor Berkurang

$
0
0
Beras Raskin bagi warga desa sangat berarti. Bermodalkan uang 1600 rupiah mereka bisa mendapatkan sekilo beras Raskin. Anomali cuaca membuat panen mente gagal. Kelapa dan kako yang menjadi komoditi andalam masayrakat desa setali tiga uang. Kopra dihargai 3 ribu rupiah satu kilogram. Kakao masih berkutat dengan penyakit busuk buah.

Jatah Berkurang

Floresnsius Gelak warga dusun Nebe A, desa Bangkoor kecamatan Talibura kabupaten Sikka yang ditemui FBC di rumahnya, Sabtu (05/10/2013) mengatakan masyarakat desa Bangkor sebagian besar petani dan masih bergantung pada bantuan pemerintah terutama raskin. Biar murah raskin digemari, daripada warga harus beli beras yang dijual minimal 7 ribu rupiah sekilo. Florensius menyesalkan sikap aparat desa yang membatasi jumlah penerima Raskin dan banyak warga mampu yang ikut antri membeli raskin. “ Seharusnya warga miskin semua didata biar bisa dapat. Orang mampu saja bisa dapat, kenapa yang benar – benar miskin tidak dapat ‘ ujarnya. Setiap kepala keluarga, sebut Gelak mendapat jatah16 kilogram dengan membayar 26 ribu rupiah. Warga desa Bangkor yang ditemui di tempat yang sama juga menyesalkan kinerja aparat desa. “ Jangan – jangan beras dijual lagi oleh aparat desa “ sebut warga lainnya. Desa lainnya dapat 25 kilogram tiap KK, di desa kami, sebut Anis paling banyak dapat 20 kilogram di bulan September. Bulan – builan sebelumnya cuma dapat 7 kilogram, 4 kilogram dan 8 kilogram. “ Dapat 16 kilogram sampai rumah kami timbang ulang beratnya cuma 12 kilogram. Timbangan yang dipakai tidak benar. Saya bawa beras kembali ke kantor desa dan digenapi jadi 16 kilogram “ tutur Gelak.

Datang ke Kantor

Kepala desa Bangkoor, Asimundus Apdon da Cunha yang dihubungi via telepon dari Maumere, Senin (07/10/2013) mengatakan untuk tahun 2013 dari jatah 16 bulan oleh Bulog dikatakan cuma dapat 15 bulan saja. “ Kami terpaksa mengurangi jatah yang harus diterima warga “ kata da Cunha. Kades mempersilahkan warga yang ingin mendapat penjelasan datang ke kantor desa dan jangan bicara di media. Ketika disinggung FBC mengenai jumlah kilogram yang tidak sesuai, da Cunha berjanji akan memakai timbangan yang sesuai nantinya. “ Kalau kurang silahkan datang ke kantor desa biar ditambah jumlahnya “ sebut Asi. Sungguh disayangkan, selain jatah beras yang didapat warga berkurang, jumlah kilogram beras yang didapat juga turut berkurang. ( Ebed)

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Pengungsi Rokatenda Dalam Waktu Dekat Akan Direlokasi

$
0
0
Pemerintah kabupaten Sikka sedang membangun rumah bagi pengungsi Rokatenda yang tersebar di gedung Transito, kantor bupati Sikka lama dan yang tinggal di rumah-rumah keluarga mereka. Lokasi yang dipilih yaitu di desa hewuli kecamatan Alok Barat dan di pulau Besar, desa Kojadoi kecamatan alok Timur.

Buat Perjanjian

Silvanus Tibo,SH,Msi, kordinator pengungsi Rokatenda yang dihubungi FBC via telepon, Selasa (08/10/2013) membenarkan hal ini.Menurut Tibo, di Hewuli akan dibangun 151 rumah dan sebuah rumah contoh sudah selesai dibangun hari ini, Selasa (08/10/2013). “ Untuk rumah di Hewuli kami prioritaskan bagi pengungsi di gedung Transito dan yang selama ini tinggal di rumah – rumah keluarga mereka. Mereka berasal dari desa Lidi dan desa Tuanggeo “ katanya.  Selain di Hewuli, lokasi di pulau Besar juga menurut Tibo dalam beberapa hari ke depan akan dibangun. “ Kami sudah urus surat dan minta ASDP agar feri bisa merapat ke pulau Besar membawa alat-alat berat “ tambahnya. Lokasi relokasi di pulau Besar diprioritaskan bagi pengungsi asal desa Rokirole, Tuanggeo dan Ladolaka. Sebelum ditempati, pengungsi sebut Tibo, harus menandatangani surat perjanjian agar menempati tempat tersebut dan jangan dijual atau berpindahtangan. Ini berkaca dari kasus terdahulu di Hewuli dimana pengungsi menjual rumah dan tanah bantuan pemerintah dan kembali ke zona merah bencana di pulau Palue.

Menyeluruh

Rafael Raga,SP ketua DPRD kabupaten Sikka yang ditemui FBC di kantornya, senin (07/10/2013) meminta pemerintah harus tegas. “ Jangan terpengaruh oleh sikap segelintir orang yang tidak mau direlokasi. Kita tidak mengatur satu dua kepala keluarga “ sebut Rafael. Pemerintah menurut Rafael harus menyuruh mereka membuat surat pernyataan, bila tidak mau direlokasi maka pemerintah tidak mau dipersalahkan ketika terjadi bencana lagi dan mereka jadi korban. Untuk diketahui, pelayanan pemerintahan dan keagamaan (umat katolik paroki Lei) di desa – desa di zona merah (Nitunglea,Rokirole,Tuanggeo dan Ladolaka) sudah tidak dilakukan. “ Penanganan harus menyeluruh bukan insidentil. Mari kita ciptakan pulau Besar agar bisa menjadi tempat yang berkelayakan dan berkelanjutan “ kata Rafael. Saya harap semua pihak peduli terhadap orang Palue (pengungsi Rokatenda), jangan memprovokasi mereka, pinta Rafael. (Ebed)

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Lagu Rohani Sikka dan Tarian Sambut Perarakan Patung Bunda Maria

$
0
0
Bulan Oktober bagi umat Katolik merupakan bulan Maria. Dalam bulan ini, segenap umat Katolik setiap malam menggelar doa Rosario di setiap komunitas basis ( Kombas ) atau Lingkungan. Umat katolik Paroki St.Thomas morus, Stasi Waioti di lingkungan 16, selain berdoa Rosario, juga mengarak patung Bunda maria ke setiap Kombas dalam satu lingkungan.

Perarakan


Umat Kombas Mater Dolorosa, Senin (14/10/2013) sekitar  pukul 20.30 wita mengarak patung Bunda Maria setinggi 60 sentimeter menuju Kombas Maria Ratu Damai. “ Patung Bunda Maria berada selama 3 hari di setiap Kombas karena di Lingkungan kami ada 10 Kombas “ ujar Aprinus Ninang, ketua Kombas Mater dolorosa. Patung tersebut diterima dari Kombas Maria Ratu Kencana. “ Setiap malam kami sembayang Rosario dan ada yang tidur jaga patung “ tambah Aprinus. Sebelum patung diarak ke Kombas Maria Ratu Damai, digelar doa Rosario di rumah tempat patung Bunda Maria ditaktahkan. Selama perarakan sejauh ± 300 meter umat mendaraskan doa dan nyanyian lagu Maria. Patung yang diletakan di atas tandu digotong empat lelaki berpakaian adat Sikka dan selama perarakan empat anak perempuan berpakaian putih bak malaikat menghamburkan kembang di depan tandu patung. Di depan setiap rumah yang dilewati perarakan, umat meletakan patung dan membakar lilin.


Lagu Rohani Sikka


Sapaan dalam bahasa Sikka dilanjutkan tarian mengawali upacara penyambutan oleh Kombas Maria Ratu Damai. Lagu rohani bahasa Sikka  Tabe Ora Inang Ratu kontas (hormat kepada Bunda Maria) terdengar syadu dalam petikan gambus mengiringi tarian. Sepatah kata pelepasan dalam bahasa Sikka diucapkan ketua kombas Mater Dolorosa yang berpakaian adat Sikka. Ucapan selama datang dalam bahasa Sikka oleh perwakilan umat dari Kombas Maria Ratu Damai menandakan umat di kombas tersebut menerima kehadiran Bunda Maria di wilayahnya. Upacara Huler Wair digelar sebelum patung Bunda Maria ditaktahkan.Sesudah ditaktahkan di tempatnya, petikan musik gambus kembali berkumandang mengiringi lagu rohani bahasa Sikka, Ita Naha Boa Joang dan tarian. Ketua Kombas Maria Ratu Damai, Vinsensius Nong ketika ditanyakan tentang syair lagu bahasa Sikka lama tersebut mengatakan, syair lagu bahasa Sikka kami bukukan karena penekanan kata - kata dan aksennya antar Maumere barat dan Maumere timur beda. Ketika berbincang dengan Vincent, ketua Kombas Mater Dolorosa, Aprinus datang meminjam buku nyanyian buat di fotocopy dan dipakai di Kombas mereka. ( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Danau Bowu,Merana Tanpa Perhatian

$
0
0

Melintasi jalan negara Trans Utara pengendara dimanjakan dengan indahnya laut, bukit dan hijaunya sawah di beberapa daerah sepanjang Magepnda kabupaten Sikka hingga desa – desa nan subur di kabupaten Ende hingga Mbay, kabupaten Nagekeo. Bila berkendara dari Maumere menuju Detusoko dan kecamatan lainnya di Ende atau ke Mbay, kita pasti melewati kecamatan Kota Baru. Terletak ± 34 kilomter dari Maumere, danau Bowu yang berjarak 500 meter dari jalan negara dapat ditempuh sejam perjalanan dari Maumere.

Tidak Tertata Baik

Danau yang memiliki panjang 772,2 M dan keliling 1980,2 meter  ini dengan kedalaman 2.5 M di pesisirnya dipenuhi tumbuhan rumput gajah hingga setinggi dua meter. Rimbunnya pohon reo (kedondong hutan) di pinggir danau membuat danau ini sejuk di tengah teriknya mentari yang menyengat kulit. Di tengah danau terdapat tiga gundukan tanah terpisah bak pulau -pulau yang juga ditumbuhi rumput gajah  dan tanaman lainnya dengan panjang 3 hingga 5 meter. Tidak ada tempat berteduh selain pohon. Pengunjung  juga kesulitan menemukan penjual makanan dan minuman. Bak putri raja yang sedang terlelap tidur, danau ini terlihat cantik dan masih  perawan.” Kalau hari libur, banyak yang berkunjung ke sini . Ada juga turis asing yang datang “ ujar  Rita, warga desa Tou Timur. Sungguh sayang bila danau yang indah ini tidak ditata dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Apalagi jarak danau dan pantai pasir putih nan eksotik cuma sekitar 400 meter  yang bisa dipaketkan dalam satu tujuan wisata alam,

Jalan Rusak Berbatu dan Berdebu

Untuk sampai ke danau ini diperlukan keberanian mental dan stamina yang prima. Jalan menanjak sejauh 100 meter dari jalan negara  selebar 2,5 meter yang dulunya disemen kondidis jalan sekarang hancur berantakan. Tersisa batu bekas pengerasan sekepalan tangan orang dewasa dan tanah merah berserakan membuat kendaraan bisa tergelincir dan jatuh ke tebing atau ke kebun warga yang persis berada dibawahnya dengan kemiringan 45 derajat. Setelah menanjak kita masih melewati jalan dengan kondisi sama. Segelintir saja yang berada di sekitar perumahan warga dengan kondisi yang lebih baik. “ Kalau jalan rusak ini dikerjakan oleh kontraktor. Kalau yang di kampung dikerjakan warga  secara  swadaya  “ ujar  seorang bapak warga desa Tou Timur yang rumahnya persis di sebeleh papan informasi danau.

Sayang sekali bila keindahan alam tak bisa mendatangkan manfaat bagi warga sekitarnya. Bila ditata dan dikelola lebih baik tentu bisa bermanfaat mendatangkan pendapatan dan pemasukan bagi warga sekitar dan pemasukan buat daerah. Danau Bowu seakan menantang hasrat pemimpin untuk memolesnya menjadi bidadari nan cantik yang mengundang rasa penasaran dan membuat wisatawan bukan hanya mengenal namanya tapi melangkahkan kaki ke desa Tou Timur buat menikmati keindahannya. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com

Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Dinas Kesehatan Sikka,Kurang Respon Pengobatan Gratis

$
0
0
Bapak Alex dari Yaspem (kaos putih) kru floresbangkit (kaos hijau bergaris) dan dokter Albert (kaos hitam ) ketika bakti sosial di Ropa hingga Mousambi

Pengobatan gratis yang digelar yayasan sosial pembangunan masyarakat (Yaspem) bekerjasama dengan media online Floresbangkit.com dilakukan di tiga desa di kecamatan Maurole kabupaten Ende. Bertempat di desa Niranusa, Mausambi dan Aiwora, tenaga medis dari Yaspem dibawah kordinasi dokter Albert Yaralimanako dan Yoseph Gudipung yang disiapkan dinas kesehatan, Sabtu (14/09/2013) berkeliling di tiga titik lokasi pengungsian di yang terletak pinggir pantai ini. Meski team Yaspem telah menyiapkan berbagai obat,tenaga paramedis, kendaraan untuk transportasi dan mengangkut para pengungsi di di desa sekitar ke lokasi pengobatan namun hanya sedikit sekali pengungsi yang memanfaatkan jasa pengobatan gratis ini.Hal ini berbeda ketika dilakukan kegiatan yang sama minggu lalu,Rabu (04/09/2013) di desa Jagapo, kecamatan Maukaro kabupaten Ende dimana semua pengungsi yang ada sejak pagi antri menunggu giliran berobat. Aleksius Armanjaya,Manager Program dari Yaspem menyesalkan sikap dinas kesehatan kabupaten Sikka yang kurang respon dengan kegiatan ini. “ Baru kemarin siang mereka sampaikan ke para pengungsi tentang kegiatan ini. Seharusnya dua tiga hari sebelumnya biar pengungsi bisa menyiapkan waktu “ sebut Aleks. Menurut Aleks, kepala dinas kesehatan kabupaten Sikka seolah tidak menginginkan adanya kegiatan ini. “ Kami bisa saja buat pengobatan sendiri, tetapi dokter tidak diberi ijin oleh dinas. Kendalanya kami tidak mempunyai dokter.Kami diharuskan  mengikuti jadwalnya dinas kesehatan “ tambah Aleks. Akibat kurangnya persiapan dan sosialisasi mengakibatkan para pengungsi yang sangat membutuihkan pelayanan kesehatan tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut. “ Banyak yang berada di kebun waktu diberitahu sehingga mereka tidak mengetahui ada kegiatan seperti ini “ sebut Wilhelmina, pengungsi asal desa Reruwairere yang ditemui di Mausambi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka,dr.Delly Pasande,Mkes,MMR yang dimintai konfirmasi Floresbangkit.com via telepon,Selasa (17/09/20130 mengatakan selama ini merespon segala kegiatan. “ saya pikir selama ini kami merespon setiap ada kerjasama oleh siapa saja” sebut Delly. Ditambahkan Kadis,masalah kesehatan harus didukung oleh setiap pemangku kepentingan .

Pengamatan Floresbangkit.com selama mengikuti dan support kegiatan ini,pengungsi Rokatenda yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Jagapos,Rabu (04/09/2013) hanya satu dua orang yang tidak hadir berbanding terbalik dengan kegiatan yang sama di tiga desa yang dilakukan hari ini,Sabtu (14/09/2013). Untuk Jagapos, menurut Aleks, seminggu sebelumnya petugas dari Yaspem sudah berulang kali memberitahukan dan menghimbau pengungsi dengan mendatangi langsung ke lokasi pengungsian.

Data yang didapat Floresbangkit.com menyebutkan bahwa jumlah pengungsi Rokatenda yang berada di lokasi pengungsian desa niranusa sebanyak 52 kepala keluarga. Sedangkan desa Mausambi ditempati 60 kepala keluarga ( 233 jiwa ) dan desa Aiwora sekitar 23 kepala keluarga. Bila sosialisasi dan himbaun dilakukan lebih intens bukan tidak mungkin, pengungsi akan antusias memanfaatkan jasa yang disiapkan secara gratis dan langsung di tempat tinggal mereka.( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com

Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Jalan Menuju Bandara Frans Seda Berlubang

$
0
0

Jalan menuju bandara Frans Seda Maumere sejak beberapa bulan ini mengalami kerusakan. Selepas jalan Jenderal  Sudirman, jalan menuju ke bandara sepanjang ± 200 meter, mengalami kerusakan di beberapa bagian jalan. Aspal jalan terkelupas dan terdapat lubang di beberapa bagiannya.

Ketika melintasi jalan ini, Selas (17/09/2013) Floresbangkit.com harus berhati – hati dan memperlambat laju sepeda motor sejak berbelok dari jalan Jenderal Sudirman hingga ujung jalan masuk ke bandara. Setelah melewati gerbang jalan dan masuk ke area bandara, jalan dua arah sepanjang 100 meter sebelum portal karcis , yang masuk dalam area bandara tersebut terlihat mengalami kerusakan yang lebih parah. Bahkan ruas jalan arah ke luar, berlubang sedalam 10 sentimeter. Beberapa pemakai jasa yang ditemui di lokasi bandara mengeluhkan tentang kondisi jalan tersebut. “ Bagaimana kalau ada tamu dari luar daerah, mereka pasti merasa tidak nyaman dengan kondisi jalan yang ada, apalagi bandara Frans Seda sudah ramai sekarang “ ujar  seorang  sopir travel yang selalu stand by di bandara.

Rusaknya jalan tersebut mengakibatkan pengendara, khususnya pengendara sepeda motor harus lebih berhati – hati danwajib  memperlambat laju kendaraan bila tidak ingin terperosok dan mengalami kecelakaan. Bila bandara Frans Seda juga beraktifitas di malam hari, maka secepatnya dilakukan perbaikan jalan mengingat minimnya penerangan bisa membuat pengendara mengalami kecelakaan terlebih bagi yang baru pertama mampir di bandara Frans Seda. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com

Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Pantai Kajuwulu, Mempesona di Bibir Tanjung

$
0
0

Berkendara sejauh ± 20 kilometer arah barat kota Maumere, melintasi jalan Negara Trans Utara Flores, Tak sampai sejam kita akan menjumpai pantai Kajuwulu. Pesisir pantai yang memiliki pasir putih dibeberapa tempat ini berhadapan langsung dengan bukit-bukit tandus yang berdiri garang didepannya. Tentu akan nampak hijau ketika musim hujan tiba. Bukit-bukit natural yang berdiri kokoh ini seakan turut menambah keindahan lukisan alam.Sebelum sampai tepat di ketinggian bukit di tanjung Kajuwulu, sebelum bukit pertama, kita akan menikmati pasir putih pantai Kajuwulu dengan bentangan pasir putih sepanjang ± 100 meter. Pantai ini juga ramai dikunjungi karena persis di pinggir jalan. Sekitar 20 pohon bakau terlihat berjejer di dalam laut, dan beberapa pohon nampak sudah mati. Pengunjung memanfaatkan pohon asam dan beberapa pohon lainnya buat melindungi diri dari sengatan mentari.Pepohonan dan rumput  sepanjang bukit mati terbakar akibat ulah tangan – tangan jahil.Anda tak perlu berpuas diri dahulu, ini masih pantai pertama yang dikunjungi.Pantai Kedua dan Bukit Batu .

Pantai Kedua

Menanjak sejauh tiga ratus meter kita akan menjumpai pantai kedua dengan bentangan pasir putih  sepanjang ± 400 meter yang berada di tengah teluk dengan rindang pohon bakau di pesisirnya. Dua bukit  berdiri kokoh mengapitinya. Kita bisa menatap sisi dinding – dinding batu terjal berlubang akibat tergerus ombak yang terlihat seperti dipahat. Selain berderet merimbun di bibir pantai, bakau juga bak berbaris di tertanam di laut. Puas menikmati pantai, kita bisa mendaki menuju salib di puncak bukit meniti 300 anak tangga. Salib nan megah persis berada tepat di ketinggian jalan berhadapan dengan batu – batu terjal dan tanah nan tandus di lereng sebelah jalan menurun ke tebing laut. Pemandangan dari puncak bukit sungguh luar biasa cantiknya. Laut biru terbingkai liukan garis pantai berpasir putih. Beberapa bagian di laut menampilkan warna hijau nan mempesona. Jalan beraspal mulus menanjak dan berkelok menambah keindahan lukisan alam yang terpampang.

Rawah  dan Rindangnya Pohon

Puas berada di ketinggian bukit Tanjung dan menatap pantai kedua, kita akan berjalan menurun menuju pantai ketiga yang terletak di teluk sebelah bukit.Dari atas puncak jalan Tanjung kita disuguhi rimbunnya pohon bakau dan pohon lainnya. Terdapat rawa –rawa di beberapa tempatnya dengan deretan pohon waru yang rimbun. Pantai ini kelihatan  masih belum dijamah. Ini terlihat dari semak belukar  yang tumbuh tak beraturan dan rawa – rawa di sekitarnya. Pengunjung juga hampir tak ada yang mampir ke sini. Ini terlihat dari tak adanya jalan setapak dan jejak roda kendaran bermotor walau jaraknya cuma tiga meter samping jalan negara.

Pesona panorama di ketiga pantai ini sungguh tidak dapat dilukiskan dengan sempurna, betapa indahnya. Pantai Kajuwulu memiliki riak air yang tenang jernih kebiruan, dan cocok untuk bersnorkling mengingat juga terdapat biota terumbu karang yang hidup subur di perairan ini. Bukit sabana membentang meliuk indah mencipatan warna kontras di garis pantai. Dengan pesona  pantai berpasir putih , laut biru dan hijau yang tenang dan indah serta  biota laut yang memukau membuat siapapun akan puas berada di Tanjung dan Pantai Kajuwulu. Berada di Maumere belum lengkap bila tidak mampir menikmati pesona Tanjung dan pantai Kajuwulu.

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com

Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Viewing all 339 articles
Browse latest View live