Quantcast
Channel: EBED DE ROSARY
Viewing all 339 articles
Browse latest View live

Perlu Keberanian Melintasi Jembatan Miring Maurole

$
0
0

Jembatan lama Maurole yang terletak beberapa ratus meter dari pusat ibukota kecamatan Maurole kondisinya miring dan hampir ambruk. Bagian tengah terlihat garis bekas patahan. Meski demikian, jembatan sepanjang ± 10 meter ini masih terlihat digunakan pengendara sepeda motor dan warga yang melintas. Pantauan Floresbangkit.com di lokasi, Sabtu (14/09/20130 ketika sedang melewati jembatan ini, pengendara sepeda motor sebagian besar melewati jalan ini.

Fandi seorang nelayan ketika ditanyai Floresbangkit.com, mengatakan sudah terbiuasa melewati jembatan ini. “ Kami sudah biasa jadi tidak takut “ ujar Fandi. Ketika ditanya alasannya kenapa tidak melalui jembatan baru yang dibangun persis disebelahnya, Fandi beralasan bahwa jalan sebelum hingga sesudah jembatan yang belum diaspal dan masih merupakan jalan tanah walau sudah pengerasan membuat banyak pengendara dan pejalan kaki melintasi jembatan ini. “ Jalannya masih penuh batu, motor harus jalan pelan. Kalau bawa penumpang takut waktu menurun bisa jatuh terbalik “ tambah Fandi. Disebutkan Fandi, kalau jembatan lama jalan sepanjang  jembatan masih beraspal
Berlarutnya pengaspalan jalan di jematan baru yang panjangya tidak seberapa membuat pengguna jalan lebih memilih melintasi jembatan lama yang kondisinya miring dan sudah hampir roboh. Secepatnya diambil tindakan untuk meutup jalan menuju jembatan lama dan mengaspal jalan yang ± panjangnya 30 meter sebelum hingga  sesudah jembatan baru tersebut biar tidak ada korban jiwa bila jembatan ini ambruk.

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com

Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com



Periksa Pasien Pengungsi, Dokter Bicara Bahasa Palue

$
0
0

Bertempat di desa Niranusa, Mausambi dan desa Aiwora,Sabtu (14/09/2013),Yaspem (yayasan sosial pembangunan masyarakat ) bersama media online Floresbangkit.com menggelar pengobtan gratis bagi para pengiungsi Rokatenda. Dalam kegiatan yang digelar untuk kedua kalinya ini, dinas Kesehatan kabupaten sikka menyiapkan seorang dokter dan seorang tenaga kesehatan. Dokter Albert Yaralimanako, dokter puskesmas Uwa (di pulau Palue, lokasi gunung Rokatenda) kepada Floresbangkit.com mengatakan  sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. “ Saya senang dan mau bila diajak gelar pengobatan seperti ini “ ujar Albert. Kehadiran dokter Albert yang berasal dari Jawa timur ini  memang memberikan warna tersendiri dalam kegiatan ini.Selain ganteng,dalam berkomunikasi dengan para pasien dokter Albert memakai bahasa Palue yang menjadi bahasa keseharian para pengungsi.” Saya sudah hampir setahun di Palue.Dulu bertugas di puskesmas Tuanggeo sebelum pindah ke puskesmas Uwa “ sebut Albert. Pasien dan team Yaspem serta Floresbangkit.com kadang tertawa dengan tingkah dokter Albert yang terlihat begitu akrab dengan pasien. “ Kami kaget juga, dokter Albert bisa juga bahas Palue “ sebut  Aleksius Armanjaya, Manager Program Yaspem. Hal yang sama juga disampaikan Farianto Doka pengungsi asal desa Kosakoja yang mengikuti pengobatan di Niranusa dan Wilhelmina Muna pengungsi asal desa reruwairere yang mengikuti pengobatan di desa Mausambi. “ Kami jadi tertawa dengar dokter bicara dengan kami dalam bahasa palue “ ujar Wilhelmina. Mahirnya dokter Albert berbahas Palue karena komunikasi dengan pasien ketika bertugas di  puskesmas di pulau Palue selalu dilakukannya dalam bahasa Palue.  

Rata – rata pasien yang datang berobat kagum dengan dokter Albert yang bertanya kepada pasien dalam bahasa daerah mereka. Bahkan kemahiran dokter Albert dimanfaatkan untuk menarik minat pengungsi buat berobat. “ Ayo mari semuanya berobat. Jangan takut, dokternya ini juga orang Palue “ gurau Patrik Padeng, petugas relawan dari Unipala (mahasiswa pencinta alam universitas Nusa Nipa,Maumere). Dokter Albert terlihat bersemangat dan menikmati pekerjaan yang dilakoni dan sesekali tertawa riang. “ Kalau ada kegiatan lagi saya diajak juga biar saya bisa terlibat “ pesan Albert. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com

Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Iking : Musim Kemarau Juga Bisa Tanam

$
0
0

Hari Lapang Tani dimanfaatkan kelompok tani St.Louis Mery Demonfort dengan menggelar rembuk  tani. Bertempat di rumah ketua kelompok di dusun Mangedoa,  desa Langir kecamatan Kangae, kabupaten Sikka, Senin soreh (28/10/2013) rembuk tani membahas persiapan panen jagung dan masa tanam. Kegiatan ini dihadiri 25 anggotanya (20 perempuan dan 5 laki – laki ) yang tersebar di 3 desa yakni ; Langir, Habi dan Teka Iku  di kecamatan Kangae . Turut hadir camat Kangae, Verdinando Lepe, SSos, petuga dari badan ketahanan pangan Sikka, Khristinus Amstrong dan Benediktus Bada, kepala badan  ketahanan pangan (BKP) kecamatan Kangae.

Kegiatan hari ini dituturkan Amstrong merupakan salah satu kegiatan yang difasilitasi propinsi NTT. “ Hari ini merupakan hari Lapang Tani. Hari dimana para petani berkumpul untuk rembuk membahas apa yang akan dilakukan petani dan kelompoknya “ beber Amstrong. Kelompok tani ini dipilih karena sering melakukan kegiatan yang berhubungan dengan jagung dan terbukti mendapat penghargaan kelompok tani terbaik tingkat nasional untuk kategori jagung tahun 2012.  Benediktus Bada memaparkan, benih yang didapat petani tidak  cuma – cuma lagi. Diuraikan Benediktus, tahun ini subsidi pemerintah 77 persen sedangkan petani menanggung 23 persen. Demplot (demostrasi plot ) jagung yang dikembangkan kelompok tani St.Louis Mery dikatakan Bada sangat berguna bagi kebutuhan benih kelompok tani lain di kabupaten Sikka.

Lebih Baik

Kabupaten Sikka  disebutkan camat Kangae, pernah swasembada jagung tahun 1982. “ Pertanian menjadi sektor unggulan di kabupaten Sikka. Untuk itu pemerintah harus pastikan tidak ada orang yang lapar, tidak ada bayi yang mengalami gizi buruk. Jika kedua hal ini ada, pasti ada kesalahan “  ujar Verdi. Camat Verdi mengatakan, anak petani tidak boleh ada yang mengalami gizi buruk. Kita harapkan kelompok tani bisa berkembang dan anaknya bisa tumbuh menjadi anak yang dibanggakan. “ Kalau kita pekerja keras tapi anak di rumah lapar maka itu tidak benar . Semangat ini harus menjadi semangat orang Kangae, Anak kelompok tani harus menjadi anak yang sehat “ tambah Verdi. Rembug tani ini  menurut Verdi sangat berguna. Ditambahkan Camat Verdi, apa yang dibuat  kelompok tani jagung St.Louis Mery hari ini akan saya coba beritahukan biar di daerah lainnya juga bisa melakukan hal yang sama. “ Kita harus menatap hari depan yang lebih baik “ pesan Verdi.

Lahan 7 hektar yang dijadikan Demplot oleh kelompok tani St.Louis Mery menurut Ignatius Iking, ketua kelompok, masih terus dikembangkan. “ Sebelum panen saja sudah ada yang pesan dan membelinya . Tahun 2010 kami surplus benih jagung dan menyumbangkan bagi kelompok lain “ kata Iking. Dipaparkan Iking, dari 3 kali panen tahun ini,  tahun depan direncanakan 4 kali tanam dalam setahun. “ Kita ingin memberi contoh bagi petani lain bahwa musim kemarau juga bisa tanam dan cuma sekali membersihkan rumput untuk sekali tanam “ beber Iking.

Pantauan floresbangkit.com di kebun Demplot jagung kelompok ini, terlihat jagung  varietas Komposit  di hamparan tanam lahan 1 ha terlihat hijau dan tumbuh subur. “ Rencananya tanggal 4 Desember kami akan panen  raya “  sambung Yohanes Jonfer, sekertaris kelompok.

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


 


Suami Isteri Warga Australia Bersihkan Sampah di Pantai Nangahure

$
0
0
Ada yang berbeda dari peingatan Sumpah Pemuda kali ini di kabupaten Sikka. Selesai digelar upacara bendera di lapangan sepakbola kampung Nangahure Lembah, desa wuring kecamatan Alok Barat, Bupati Sikka, Drs.Yoseph Ansar Rera,Wabup Sikka , Drs.Paolus Nomng Susar bersama para staff PNS melakukan kegiatan bersih pantai di lokasi yang berjarak 7 meter dari lapangan tersebut.

Pantauan FBC di pantai tersebut Senin (28/10/2013) selain bupati dan Wabup Sikka, tampak hadir ketua DPRD Sikka, Rafael Raga,SP, Sekda Sikka, dr.Valens Sili Tupen,MKM, segenap kepala dinas dan badan serta unsur muspida di kabupaten Sikka.

Bersih Pantai

Gerakan bersih pantai yang di prakarsai Telkomsel dilakukan sekitar pukul 10.00 wita dengan memunghut sampah – sampah yang berada di lokasi pantai tersebut. Pantai yang selalu ramai dengan aktifitas bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan tradisional Nangahure ini terlihat dipenuhi sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya termasuk daun dan ranting pohon. Peserta dibekali dengan karung plastik  dan kaos tangan, tampak antusias memilih sampah yang berserakan dan memasukannya ke dalam karung yang disiapkan.

Bukan cuma para pejabat  di kabupaten Sikka saja yang terlibat, Nampak pula para pelajar SMP dan SMA di kelurahan Wuring juga sibuk membersihkan sampah. Selain itu, sepasang suami isteri asal Australia juga turut ambil bagian.  Kris Roberson bersama isteri didampingi warga Nangahure, Amirudin Harunah tetap memilih sampah meski kegiatan tersebut sudah selesai digelar. “ Mereka datang jenguk saya. Ketika lihat ada kegiatan ini,mereka secara spopntan ikut terlibat “ ujar Amirudin. Ditambahkan Amirudin, kegiatan membersihkan sampah di pinggir pantai dan di laut bagi kedua turis asal Australia ini bukan hal baru. “ Mereka punya perusahaan yang menangani kebersihan pantai di daerahnya. Saya di sana juga bekerja di perusahaan mereka “ tambah Amirudin.

Sekda Sikka, dr.Valens Sili Tupen, MKM yang ditanyai FBC di lokasi kegiatan menyebutkan, kita harus mendidik anak – anak muda kita untuk mencintai alam dan peduli terhadap lingkungan “ sebut Valens. Rafael Raga, SP Ketua DPRD Sikka  mengatakan kegiatan semacam ini sangat bagus tetapi sangat tidak efektif  dan cuma sekedar seremoni belaka karena masyarakat bekerja karena ingin mendapatkan  hadiah dan belum ada kepedulian di masyarakat, “ Coba lihat saja, kita dengan pakaian lengkap turun memilih  sampah sedangkan masyarakat sekitar cuma  duduk – duduk saja, Penanganan sampah harus ada geakan besar dan berbasis masyarakat. Harus ada gerakan massal, dikoordinir dan dan terjadwal “ tegas Rafael. Mobil sampah roda tiga pinta Rafael harus dibagikan ke desa atau kelurahan biar mereka kelola sehingga ada rasa tanggung jawab dan peduli. “ Mobil sampah yang ada di efektifkan dan digunakan sesuai sasaran dan kebutuhan. Memang sangat disayangkan, meski para pejabat, dan siswa/i sekolah berjibaku dengan sampah bahkan warga negara asing juga terlibat, masyarakat yang duduk di pinggir pantai hanya jadi penonton dan terkesan tak peduli. Hasil kegiatan bersih pantai, sampah yang sudah dikumpulkan di karung berukuran seratus kilogram  tersebut  sebanyak 50 karung.  ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Bila Tidak Bisa Bertahan, Kegiatan Koperasi Dibekukan

$
0
0

Dinas Koperasi dan UMKM (usaha mikro,kecil dan manengah) kabupaten Sikka sejak tiga tahun terakhir memberikan suntikan dana penyertaan modal bagi koperasi dan UMKM di kabupaten Sikka. Hal ini ditegaskan kepala dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Sikka,Dra.Yaku Ripa yang ditemui Floresbangkit.com di Maumere, Senin (18/11/2013). Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Sikka menggandeng Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik ( PSE – KP ) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, mengidentifikasi profil dan strategi pengembangan koperasi dan UMKM di kabupaten Sikka. “ Bulan depan hasil kajian sudah didapatkan dan menjadi pegangan kami dalam mengembangkan koperasi dan UMKM di kabupaten Sikka “ tegasnya.

Kredit Macet Kecil

Tahun 2013 dinas koperasi dan UMKM kabupaten Sikka memberikan penyertaan modal bagi 16 koperasi dan pra koperasi serta 48 usaha kecil dan manengah.           “ Hingga tahun ini dari dana yang diberikan sudah ada pengembalian sebesar 2 miliar lebih “ ujar Kadis Yaku. Menurut Yaku, dari dana penyertaan modal yang diberikan, persentase kredit macetnya sangat kecil. “ Suntikan dana tersebut, rata - rata dimanfaatkan secara maksimal buat pengembangan usaha sehingga hampir tidak ada kredit macet “ sebut Yaku. Selain itu, tambah Yaku, dinas koperasi juga melakukan pendampingan, bimbingan, pelatihan management dan kewirausahaan. Data yang didapat menyebutkan pendapatan yang diraih koperasi di kabupaten Sikka di tahun 2011 hingga 2012 mengalami peningkatan sebesar 38 persen. Yaku juga memberikan apresiasi atas prestasi koperasi di kabupaten Sikka. “ Kita boleh berbangga karena dengan hasil kerja keras kita mendapat penghargaan sebagai kabupaten penggerak koperasi “ sebutnya.

 Amalgamasi

Pemberian modal juga perlu dibarengi dengan pengawasan agar bisa dicari solusi ketika terjadi permasalahan yang membelit koperasi. Dinas koperasi dan UMKM kabupaten Sikka,disebutkan Yaku, melakukan pembinaan kepada koperasi yang bermasalah  dan bila tidak bisa dipertahankan maka kegiatan usahanya dibekukan. Amal Gamasi (akuisisi) juga ditempuh biar koperasi tersebut bisa bertahan. “ Sementara ada dua koperasi yang sedang kami urus. Yang penting tahap dan prosesnya dilalui “ sebut Yaku. Wabup Sikka, Drs. Paolus Nong Susar dalam acara FGD mengenai koperasi dan UMKM di hotel Sylvia,Senin (30/09/2013) berharap agar koperasi bisa terus berkembang dan menjadi soko guru ekonomi kabupaten Sikka. Wabup mengkritik pengembangan koperasi yang secara kwalitas belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyitir ungkapan Pater Bollen di tahun 60-an yang menyebutkan bahwa koperasi adalah alat ekonomi di Flores untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Iknatius Iking, pengurus koperasi Hiro Heling yang ditemui floresbangkit.com di kegiatan kelompok tani, Senin (28/10/2013) mengharapkan agar pemerintah memberikan bantuan bagi pengembangan koperasi dan UKM yang berprestasi. “ Kita berharap agar  pemerintah bisa terus membantu Koperasi dan UKM sehingga bisa bertumbuh menjadi soko guru ekonomi di kabupaten Sikka “ harapnya. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Dinas Koperasi dan UMKM Sikka Gandeng UGM Gelar FGD

$
0
0
Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Sikka bersama Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik ( PSE – KP ) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (30/09/2013) bertempat di hotel Sylvia Maumere, menggelar focus group discussion (FGD), Identifikasi Profil dan Strategi Pengembangan Koperasi dan UMKM di kabupaten Sikka. 

Memberi Masukan


Kadis Koperasi dan UMKM kabupaten Sikka,Dra.Yaku Ripa kepada Floresbangkit.com di lokasi menjelaskan; kerjasama yang dijalin anatar Pemkab Sikka dan PSE-KP UGM; pertama terkait kajian dampak koperasi terhadap peningkatan anggota yang sudah dilakukan bulan Juli 2013 dan kedua mendapatkan masukan. Ditambahakan Yaku, dalam mendapatkan masukan maka dilakukan FGD, pengambilan data tahap kedua dan seminar.” Kami berharap agar koperasi dan UMKM di kabupaten Sikka bisa memanfaatkan kerjasama ini untuk pengembangan usaha mereka “ ujar Yaku. Prof.Mujarat Kuncoro dari UGM juga berharap yang sama. “ Mari bersama kita gali segala permasalahan dan potensi yang ada biar dicapai solusi dalam pengembangan koperasi dan UMKM di kabupaen Sikka “ sebut Kuncoro. Menurut Kuncoro, PSE –KP UGM konsen membantu dengan melakukan kajian dan pendampingan agar geliat ekonomi koperasi dan UMKM bisa memberikan dampak besar bagi pengembangan ekonomi masyarakat.


Dimasukan dalam RPJM 

Wakil bupati Sikka,Drs.Paolus Nong Susar dalam sambutannya memberikan apresiasi atas prestasi koperasi di kabupaten Sikka. “ Kita boleh berbangga karena dengan hasil kerja keras kita mendapat penghargaan sebagai kabupaten penggerak koperasi “ sebut Nong Susar.Koperasi di kabupaten Sikka, dari data yang disampaikan Kadis Yaku,mengalami peningkatan 135 koperasi di tahun 2011 menjadi 141 di tahun 2012. Jumlah anggota bertambah dari 104.532 anggota di tahun 2011 menjadi 132.053 anggota di tahun 2012. Diskusi hari ini bukan saja sebagai masukan bagi koperasi tapi sebagai catatan dan masukan bagi pembuatan RPJM (rencana pembagunan jangka manengah) kabupaten Sikka. Kornelis Koro, ketua pengawas KPRI Beringin mengapresiasi langkah dinas koperasi dan UMKM Sikka dalam menggelar kegiatan ini. “ Dalam rangka pengembangan usaha koperasi,kegiatan ini merupakan suatu langkah strategis agar bisa didapat terobosan bagi pengembangan usaha “ kata Kornelis. ( Ebed)


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Macet Masih Terjadi di Geliting

$
0
0
Pasar Geliting, Maumere
Pasar Geliting terletak arah timur kota sejauh 5 kilometer masih menyisakan kemacetan walau sudah ditertibkan. Sudah sejak lama, para pedagang menggelar dagangan hingga memakai bahu jalan dan bulan Juli, pedagang sudah dipindahkan ke pasar Wairkoja.

Masih Berdiri

Berada di sisi jalan negara Trans Flores, pasar Geliting ramai dikunjugi pembeli dan pedagang dari bagian timur kabupaten Sikka. Pantauan FBC di lokasi pasar, Selasa (22/10/2013), los pasar di sisi selatan jalan arah barat sudah dibongkar sejak dilakukan penertiban bulan Juli 2013. Atap gedung sudah dibongkar dan hanya tersisa tembok-tembok bekas yang sebagiannya sudah dirubuhkan. Los pasar terlihat kosong melompong. Sisi selatan jalan di los pasar ikan masih terlihat aktivitas penjual dan pembeli. Bahkan terlihat beberapa penjual ikan berdiri menenteng ikan yang diikat tali sambil menawarkan kepada pengendara yang melintas. Di kedua sisi jalan masih terdapat los pedagang kelontong penjual aneka kebutuhan rumah tangga. Kios dari papan dan permanen masih berdiri walau pemerintah daerah,dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Sikka sudah mengeluarkan perintah pembongkaran.


Parkir Sembarangan

Bukan Cuma pedagang, ojek sepeda motor dan mobil angkutan kota parker dipinggir jalan tak beraturan. Truk barang juga terlihat parkir dan petugas sibuk menurunkan barang. Petrus Nong seorang pemilik kios di Waiblama kepada FBC menuturkan suka berbelanja di pasar Geliting. “ Tempatnya mudah dijangkau dan terletak di pinggir jalan sehingga kami tidak capek angkut barang ke mobil angkutan. Kalau pake sepeda motor,bisa parkir di depan toko yang jual “ ujar Petrus. Hal yang sama juga disampaikan temannya, Moad Babong yang datang menjual kopra dan mente. “ Habis jual saya bisa boter (beli) kebutuhan rumah di toko yang berada di sini jadi tidak perlu keluar uang buat ongkos lagi “ sebut Babong. Ojek sepeda motor lalu lalang bahkan memotong jalan seenaknya mengejar calon penumpang dan berjalan lambat ikut menyumbang kemacetan.
Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Sikka pernah memberitahukan kepada FBC  ketika dijumpai di kantornya mengenai rencana pembongkaran kios – kios liar di pinggir jalan negara tersebut. Masyarakat pengguna jalan menunggu action dari pemerrintah. Sayang bila pasar Wairkoja yang merupakan pasar terbesar yang dibangun memakai dana 18 miliar rupiah mubazir dan sepi dari aktivitas  walau jaraknya tidak jauh dari pasar Geliting.   ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Telkomsel Bersama Pemda Sikka Luncurkan SMS Aspirasi

$
0
0
Bupati Sikka, Drs Yosep Ansar Rera (kiri ) bersama petugas Telkomsel

Dalam kegiatan “Ekspedisi Cinta Bahari” di Maumere yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Telkomsel bersama NEC Indonesia dan Alita Praya Mitra sebagai mitra kerja serta masyarakat Desa Nangahure termasuk komunitas pelajar Madrasah Aliyah Muhammadiyah Nangahure melakukan kegiatan bersih-bersih pantai dengan memungut sampah di Pantai Nangahure. Madrasah Aliyah Muhammadiyah Nangahure juga mendapatkan bantuan pendidikan berupa laptop yang dapat digunakan sebagai sarana edukasi bagi pelajar. Kegiatan kepedulian di bidang pendidikan juga dilakukan Telkomsel melalui Forum Anak Sikka yang dibentuk UNICEF dengan memberikan penyuluhan dan motivasi kepada anak-anak dari Desa Nangahure. Selain itu, Telkomsel pun menyediakan tempat pembuangan akhir sampah, serta melakukan perbaikan fasilitas umum mandi, cuci, kakus (MCK) dan aula untuk pertemuan warga Desa Nangahure. Telkomsel juga memberikan bantuan berupa fasilitas telekomunikasi untuk posko TNI berupa kartu perdana dan voucher isi ulang pulsa, sehingga tentara di pulau-pulau terluar akan lebih mudah dalam berkomunikasi dan berkoordinasi menjaga keamanan daerah perbatasan negara.

Memfasilitasi Komunikasi

Selain memberikan berbagai bantuan CSR (Corporate Social Responsibility ), Telkomsel juga menggelar berbagai kegiatan di lokasi lapangan sepakbola Nangahure Lembah usai apel bendera memperingati Sumpah Pemuda 28 Oktober. Pantauan FBC di lokasi acara, Senin (28/10/2013) tampak hadir dalam berbagai kegiatan yang digelar, Bupati Sikka, Drs.Yoseph Ansar Rera, Wabup Sikka, Drs.Paolus Nong Susar, Sekda Sikka, dr.Valens Sili Tupen,MKM, Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga,SP para kepala dinas dan badan di kabupaten Sikka, Muspida di kabupaten Sikka serta murid SD,SMP dan SMU di kelurahan Wuring dan masyarakat sekitar.
Telkomsel juga pada saat bersamaan secara resmi meluncurkan SMS Aspirasi dalam upaya memfasilitasi komunikasi antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka. Telkomsel menyediakan layanan SMS Aspirasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah hanya dengan mengirimkan SMS ke nomor 082147345678. Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera mengapresiasi dukungan Telkomsel melalui layanan SMS Aspirasi.
 “Kami berterima kasih kepada Telkomsel yang telah membuka saluran komunikasi antara pemerintah dan masyarakat sehingga masyarakat dapat turut ambil bagian dan berpartisipasi secara aktif bersama pemerintah dalam membangun Kabupaten Sikka.” ucap Ansar
Lurah Wuring, Dahlan,SE juga menyampaikan hal senada ketika ditanyai FBC di lokasi kegiatan. “ Kami masyarakat Wuring sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Apa yang diberikan sangat bermanfaat dan membantu kegiatan masyarakat Wuring “ sebut Dahlan. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Watu Crus Jejak Katolik di Nuba Baluk

$
0
0


Jalan meliuk berkelok melintasi perbukitan, kadang menanjak dan menurun tajam dengan jurang di satu sisinya menjadi tantangan menuju pantai Nuba Baluk (Bola ) kecamatan Bola kabupaten Sikka. Berjarak 24 kilometer dari kota Maumere, di pertigaan Waipare kendaraan menanjak melintasi perbukitan sejauh 20 kilometer. 

Salib Kayu

Dari pinggir pantai desa Ipir kecamatan Bola, Watu Crus ( Batu Salib ) cuma berjarak ± 25 meter dari bibir pantai.  Mama Justina yang ditemui FBC di rumahnya menuturkan berdasarkan ceritera sejarah, warga meyakini salib kayu setinggi 3 meter yang berdiri kokoh di atas batu karang selebar ± 2 meter tersebut ditancapkan oleh Pastor Dominicus dan Pastor Fransiskus Xaverius sebagai penanda daerah Nuba Baluk sudah dibaptis. Nuba Baluk sendiri berarti muara Baluk. Maluk merupakan seorang pahlawan perang dari Bola yang gagah berani. Saking hebatnya Baluk, dalam sejarah raja Sikka Dona Agnes da Silva yang memerintah kerajaan Sikka tahun 1613 – 1620 melukiskannya dalam sebuah syair bahasa Sikka. Syair yang berbunyi “ Ung baluk raning, wi neti nora urung, halu Terong Lamahala,Lobo lau Terong, atang mole Lamahala, brau hala mate golo. Lobo ei Terong tau mole Lamahala. Lamahala laeng raning, poi radi laeng pasak “ ( Laskar dari Bola, Baluk yang gagah berani, telah membumi hanguskan Terong dan Lamahala. Kalau tidak bertahan karena takut, pasti kalah.Bahwa Laskar Baluk hanya membidik dengan senjata dan belum menembak ).

Renovasi

Salib kayu tersebut dari penuturan mama Jus dan tetua desa Bola sudah mengalami perbaikan beberapa kali. Di tahun 1939, Pastor Yan Roots,SVD pastor di paroki Bola melakukan perbaikan kayunya dengan diawali perayaan ekaristi meriah. Masyarakat Bola juga melakukan pergantian kayu salibnya tahun 1981. Pater A Groots,SVD tahun 1988 juga melakukan perbaikan dan penggalian di batu karang tersebut. Dalam penggalian tersebut, ditemukan sebuah botol berisi kertas, namun sayang tulisannya tidak terbaca karena usang dan rusak. Juga ditemukan sebuah periuk kecil. Ganasnya ombak pantai selatan membuat Watu Cruz kian tergerus ombak. Di sebelah barat bibir pantai samping Watu Cruz dibangun tanggul pemecah ombak setinggi 3 meter sepanjang 8 meter berbentuk bak kapal selam sebanyak 6 buah.
Walau terlihat sederhana, Watu Cruz menjadi tanda Nuba Baluk sejak abad ke 16 sudah memeluk agama Katolik.

Penulis : Ebed de Rosary


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Perlu Kewaspadaan Berwisata di Bendungan Nangagete

$
0
0

Hari libur dan hari minggu bendungan Nangagete ramai dikunjungi masyarakat yang ingin melihat bendungan dan menikmati keindahan kali Nangagete. Bendungan yang dibangun dengan maksud mengairi sawah dan memenuhi kebutuhan air masyarakat terkesan kurang dimanfaatkan secara maksimal. Luas sawah semakin menyusut setiap tahun. Ketika Floresbangkit.com mengunjungi bendungan dan areal sekitar Selasa (24/09/2013) areal sawah yang berada di desa Nebe hanya beberapa hektar saja. Banyak petani yang tidak membuka sawah dan cenderung membuka kebun untuk menanam kelapa dan kakao. Tak ada kebun sayuran. Banyak juga warga yang berdiam di sisi saluran memanfaatkan air untuk mandi, memasak, mencuci dan memandikan ternak.

Menatap Kali Dari Ketinggian Menara

Bendungan Nangagete, menurut penuturan Ibu Maria Wiliborda, warga desa Nebe, dibangun sekitar tahun 1985 – 1986. Bendungan yang berada di dusun Belawuk A, desa Nebe kecamatan Talibura, kabupaten Sikka ini, cuma berjarak ± 30 meter dari ruas jalan Negara Trans Maumere – Larantuka. Sejauh 54 kilometer kea rah timur kota Maumere, lokasi ini bisa dijangkau dengan angkutan umum (bus atau angkot) dengan waktu tempuh satu jam. Memakai sepeda motor memakan waktu ± 45 menit. Dari menara berketinggian ± 35 meter, pengunjung bisa menatap bendungan selebar ± 50 meter dengan kedalaman 15 meter. Tembok pembatas kiri – kanan bendungan setinggi 10 meter kekar menantang. Rasa takut menyeruak dikala kaki berpijak di ketinggian lantai menara sambil mata memandang ke hamparan kali dan dasar bendungan. Air kali mengalir pelan di bagian depan bendungan dengan kemiringan sekitar 45 derajat tumpah memenuhi kali berbatu dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter. Ada dua pintu air di sisi kiri selebar 2,5 meter dan 1 meter. Pintu air 2,5 meter mengalirkan air ke saluran untuk mengairi sawah di desa Nebe. 

Gelar Ritual Adat Sebelum Dibangun

Kendala awal membangun bendungan dirasakan oleh perusahaan yang mengerjakannya. “ Pertama mau dibangun sulit dan muncul buaya merah di kali. Pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan karena menurut masyarakat sekitar, tempat tersebut merupakan tempat keramat dan ada penunggunya “ ujar Maria. Setelah berbicara dengan ketua adat bernama Nusa Bola, maka digelar ritual adat ( memberi makan dan minta izin ) di lokasi yang akan dibangun bendungan dengan memotong 3 ekor babi dan satu ekor sapi. Selesai dibuat ritual adat, pembangunan dilanjutkan hingga selesai tahun  1987.

Pagar Pengaman Perlu Perbaikan

Pengunjung dihimbau berhati – hati bila ingin berwisata di bendungan Nangagete. Pantaun floresbangkit.com di lokasi, Selasa, (24/09/2013) beberapa pagar pembatas dari besi plat sudah bengkok dan ada yang terlepas. Jarak celah antar pembatas sekirat 30 sentimeter dan tinggi pagar satu meter bisa membuat pengunjung terjerambab jatuh ke air.      “ Seorang pekerja meninggal waktu pembangunan. Dua orang pengunjung yang jatuh ke pusaran air juga meninggal “ sebut Maria.   Tak ada larangan untuk berwisata di tempat ini, tetapi pengunjung perlu    hati – hati dan waspada apalagi bagi  yang membawa anak kecil.   ( Penulis : Ebed de Rosary )
Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Roit Alan Tuhuk Tilu ; Ritual Adat Suku Soge dan Suku Liwu di Wilayah Tana Ai

$
0
0

Suku  Soge dan suku Liwu di wilayah Tana Ai tepatnya kampung Wairbou, desa Nebe, kecamatan Talibura, kabupaten Sikka, Senin malam (23/09/2013) dan Selasa pagi (24/09/2013) menggelar ritual adat Roit Alan dan Tuhuk Tilu. Bagi warga suku di Tana Ai, upacara Roit Alan dan Tuhuk Tilu melambangkan pengucapan syukur atas kesembuhan sang anak. Orang tua yang anaknya sakit – sakitan, biasanya berjanji akan menggelar Roit Alan dan Tuhuk Tilu  atau upacara cukur rambut dan tusuk telinga. Sebelum digelar acara Roit Alan dan Tuhuk Tilu, rambut sang anak tidak boleh dicukur  atau dipangkas begitupun juga telinga sang anak tidak boleh dilubangi dahulu. 


Malam Mete

Ketika diadakan upacara Roit Alan dan Tuhuk Tilu, sanak keluarga diundang untuk mete (begadang) untuk menjaga pisau dan jarum semalam sebelum upacara diadakan. Tua adat dan kedua orang tua yang ditunjuk ( Wine ) wajib mete bersama sang anak. Pisau dipakai untuk memotong rambut sang anak, sedangkan jarum untuk melubangi telinga. Jarum, pisau dan kelapa muda ditaruh di bakul yang dianyam dari daun lontar ( Wajak/ Ruba ). Bagian atas kelapa muda  (mata kelapa / Kabor Matan )  dibuka dan di dalamnya ditaruh salah satu daun yang biasa dipakai yaitu daun wure, daun damar atau daun pisang. Juga disiapkan telur sebanyak 7 butir. Sesudah didoakan tua adat, telur yang ditaruh di tempurung kelapa, diletakan di jalan dan tempat lainnya yang bermakna meminta restu dari para leluhur dan dewa agar upacara yang akan digelar tidak mendapat hambatan. Di malam mete semua keluarga yang begadang semalam suntuk disiapkan makanan dan minuman layaknya pesta. Musik pun disetel dan segenap warga menari riang.


Hewan Disembelih

Sebelum sang anak turun ke tenda, binatang ( umon ) yang  akan disembelih di letakan di depan tenda. Hewan ( Umon ) dipiara sejak orang tua bersumpah akan menggelar upacara ini dan hewan ini hanya boleh disembelih ketika digelar ritual adat tersebut. Dalam upacara ini biasanya Hewan ( umon ) yang digunakan adalah seekor babi dan  disembelih oleh Wine ( lelaki yang ditunjuk ). Dengan sekali tebas, leher binatang putus dan terpisah dari badannya. Keluarga bersorak riang dan menari tanda kemenangan. Darah dari hewan diambil oleh wine untuk dioleskan didahi, kaki dan tangan si anak sebagai simbol keselamatan sang anak dari sakit. Tua adat meniup dahi si anak untuk mengembailkan jiwa anak yang dianggap hilang selama mengalami sakit. Hewan dibelah dan diambil hatinya oleh tua adat untuk melihat uratnya untuk mengetahui pertanda baik atau tidak. Kalau tidak baik, pertanda ritual adat yang dilangsungkan tidak diterima oleh leluhur walau upacara tetap dilanjutkan. Tetapi biasanya ditemukan pertanda baik.


Ritual Inti

Sesudahnya si  anak yang mau dicukur rambutnya turun ke tenda bersama Wine dan Tua Adat membawa jarum,pisau dan kelapa muda. Air kelapa muda digunakan untuk memerciki pisau,jarum dan sang anak yang bermakna sebagai pendinginan atau buang sial.  Tua Adat yang ditunjuk mengambil pisau untuk memotong rambut si anak (hanya beberapa helai) ditaruh di Wajak/ Ruba dan mengambil jarum yang sudah diikat benang dan menusuknya ke telinga si anak. Setelah itu tenda dipenuhi para penari memakai selendang yang berjoget ria bersuka atas terselenggaranya acara ini. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Dipendag Sikka Teken Kontrak dengan Pedahang Pasar

$
0
0
Pasar di kabupaten Sikka bagi kebanyakan pembeli terlihat kumuh dan semrawut. Pasar Geliting, sebelum pedagang dipindahkan ke pasar Wairkoja, bertahun – tahun dibiarkan tak terawat dan kumuh. Pedagang menggelar dagangan di badan jalan. Sampah ditumpuk dipinggir jalan. Keluhan pengguna jalan yang selalu mengalami kemacetan terjawab ketika ada pergantian Bupati. Sebulan setelah bertugas, Juli 2013 pedagang pasar Geliting ditertibkan dan dipindahklan ke pasar Wairkoja. Pembenahan dan penataan pasar terus dilakukan. 

Ada Kekuatan Hukum

Kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka, Drs.Kensius Didimus yang ditemui di kantornya, Jl. El Tari, Maumere, Sabtu (21/09/2013) mengatakan bahwa penataan pasar sedang digalakkan beberapa bulan terakhir ini. “ Sudah tiga bulan lebih dalam seminggu lima hari saya berkantor pasar agar bisa melihat secara dekat dan mendata segala kekurangan. Saya juga ingin melihat sejauh mana aktifitas dan kerja para petugas kami agar bisa mengambil kebijakan dan langkah perbaikan “ ujar Kensius. Ketika ditemui FBC di kantornya, Kadis Kensius didampingi oleh kepala pasar alok, Carlo DS Bunganaen dan kepala  pasar Maumere ( pasar Tingkat ), Bay Langko. Menurut Kensius, Dipendag melakukan pembenahan administrasi dengan membuat MOU atau kontrak kerja dengan para pedagang yang mengontrak los atau kios. Dengan begitu, sebut Kensius, ada kekuatan hukum bagi pedagang. Hak dan kewajiban dua pihak diatur.” Pedagang diberikan motivasi dan merasa tidak takut atau tertekan dalam berjualan “ beber Didimus. Selain itu, setiap bangunan baru menurut kensius diwajibkan mengajukan permohonan penggunaan lahan  dan harus mendapat ijin dari pengelola.


Akomodir Pedagang Kecil

Pedagang kecil juga akan disiapkan los untuk berjualan di pasar – pasar di kabupaten sikka. “  Kami kasih kesempatan agar pedagang kecil bisa berkembang dan bersaing dengan pedagang besar. Siapapun  yang mau berjualan kami akomodir “ sebut Kensius. Dikatakan Kadis, pedagang besar (grosir) dilarang menjual barang secara eceran karena akan mematikan pedagang eceran. Hampir setiap pasar besar di kota Maumere terdapat penjual sayur mayur dan hasil kebun seperti singkong, cabe, sirih pinang dan lainnya yang menggelar dagangan dalam jumlah kecil. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Kali Mati Maumere Penuh Sampah dan Ternak

$
0
0
 Kali mati yang berada di tengah kota Maumere, tepatnya sebelah barat komplek pertokoan Maumere yang berada di kelurahan Kabor, kecamatan Alok, kabupaten Sikka, kondisinya memprihatinkan.Pantauan floresbangkit.com, Senin (23/09/2013), hampir sepanjang kali mati dipenuhi sampah. Warga yang berdiam di sepanjang kali mati, banyak yang membuang sampahnya ke pinggir kali. Sampah plastik, dedaunan, hingga kayu menumpuk di pinggir kali. Beberapa bak sampah kecil di sepanjang kali mati terlihat penuh dan sampah meluber ke tanah. Beberapa warga memanfaatkan gundukan tanah di kali mati buat menanam sayur. Tak cuma sampah, binatang peliharaan seperti ayam, babi hingga sapi dibiarkan bebas berkeliaran di kali mati. Kondisi yang lebih parah terlihat di muara kali mati. Sampah plastik  menumpuk dan beberapa ekor sapi diikat di bantaran kali mati. Bila air laut pasang,jalan semen di utara ( muara kali ) yang melewati kali mati tergenang setinggi 30 sentimeter menghambat pengendara yang ingin menyeberang dari timur ( wilayah pertokoan ) ke  arah barat ( wilayah pelabuhan ).

Kesadaran Kurang

Josaphat A.A Parera, Ssos Lurah Kabor, kecamatan Alok yang disambangi floresbangkit.com ke kantornya di Jl. Nong Meak no.16, Maumere, tidak berada di tempat. Ketika dihubungi via sambungan telepon, Josaphat mengatakan bahwa masalah sampah dan ternak yang masih berkeliaran sudah sering ditertibkan tetapi kesadaran masyarakat masih kurang. Menurutnya, kali besar menjadi persoalan dua kelurahan. Bagian timur kali penduduknya masuk wilayah kelurahan Kota Baru sedangkan wilayah barat masuk kelurahan Kabor. Pemerintah sudah sering melakukan razia ternak dan pembersihan kali dari sampah. Tanggal 6 Agustus 2013, wakil bupati Sikka bersama anggota Kodim Sikka juga melakukan pembersihan kali mati. “ Kami juga tangkap ternak di kali mati dan bawa ke kantor lurah dan pemiliknya mengambil sendiri setelah diberikan surat teguran. Bila masih tetap dilakukan, maka tak ada toleransi lagi “ ujar Josaphat. Disebutkan Josaphat, pihaknya sudah berkordinasi dengan kelurahan Kota Baru agar bisa bersama – sama mengatasinya. Ada sebagian ternak yang pemiliknya tidak berdomisili di kelurahan Kabor, beber Josaphat.
Warga Tidak Memberi Lahan

Masalah sampah, sebut Josaphat, pihak kelurahan sudah membuat tempat sampah di beberapa titik di sepanjang kali. “ Warga biasanya buang sampah setelah petugas kebersihan mengangkutnya di pagi hari sehingga tempat sampah penuh. Warga juga suka membuang di kali meski ada tempat sampah “ sebut Josaphat. Pihak kelurahan, dikatakan Josaphat sudah berkordinasi dengan kantor dinas pekerjaan umum dan badan lingkungan hidup untuk membangun tempat sampah ukuran besar, tetapi kendala yang dihadapi, masyarakat tidak mau merelakan tanahnya dipakai buat pembangunan tempat sampah. “ Mereka takut bau dan kotoran tercemar di sekitarnya “ kata Josaphat. Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan kali mati dan tidak membiarkan ternaknya berkeliaran di kali mati yang berada di jantung kota Maumere. Selain merusak pemandangan, sampah yang dibuang sembarangan bisa menyebarkan bau yang tak sedap. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

KSOP Laurens Say Maumere Tidak Mempersulit Izin

$
0
0

Pihak otoritas pelabuhan Laurens Say Maumere tidak ada niat mempersulit dan menghambat perusahaan pelayaran yang akan beroperasi di Maumere. Hal ini ditegaskan Wilibrodus Thaal, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan Laurens Say,Maumere kepada floresbangkit.com yang menemuinya di kantornya, Senin (23/09/2013). 

Memeriksa Dokumen

Wilibrodus menyebutkan, pihaknya membuka ruang bagi setiap perusahaan pelayaran yang ingin beroperasi di kabupaten Sikka bila sudah mengantongi perijinan dari direktorat jenderal perhubungan laut pusat di Jakarta. “ Saya senang dan berterima kasih bila ada perusahaan pelayaran yang ingin beroperasi di Maumere. Ini bisa menyerap tenaga kerja dan mendatangkan pemasukan bagi daerah “ ujar wili.  Perusahaan cuma melapor ke KSOP Maumere dan setelah dipelajari dokumennya maka pihak otoritas akan mengeluarkan rekomendasi. Sebelumnya diberitakan, Direktur PT. Eltrans Trans Nusantarae (ETN) cabang Maumere, Pedrico da Silva, dalam siaran persnya, Jumat (13/09/2013) menyayangkan sikap KSOP Laurens Say, Maumere yang belum memberikan rekomendasi kepada Dirjen Perhubungan Laut di kementrian perhubungan di Jakarta untuk penetapan PT ETN Cabang Maumere sebagai operator kedua kapal itu. Pihak Dirjen pun sudah menunggu rekomendasi itu dan kedua kapal sudah siap diberangkatkan ke Maumere,” kata Pedrico, putera Sikka ini. Kedua kapal penumpang yang dimaksud adalah KM Eltrans 03 berkapasitas 65 orang dan KM Eltrans 08 berkapasitas 22 orang. Kedua kapal tersebut dilengkapi dengan berbagai peralatan moderen seperti GPS System melalui satelit, sekoci, dan pelampung yang merupakan ketentuan teknis untuk kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pelayaran.

Masalah Komunikasi 

Menurut Wili, KSOP Maumere hanya memeriksa izin pendirian perusahaan pelayaran dan periksa kapalnya sedangkan izin trayek untuk transportasi antar pulau di urus di dinas perhubungan  kabupaten Sikka. “ Kami cuma menjalankan fungsi pengawasan keselamatan pelayaran “ tambah Wili. Disebutkan Wili, bila semua surat sudah lengkap dikantongi PT. ETN maka pihak KSOP Laurens Say secepatnya akan mengeluarkan rekomendasi agar kedua kapal tersebut bisa segera beroperasi. “ Ini sebenarnya masalah komunikasi saja. Saya juga sudah bicarakan dengan pak Pedrico. Kami siap membantu, apalagi beliau putra daerah yang ingin membuka perusahaaan disini “ kata Wili. Disebutkan Wili, setelah kapal tiba di Maumere dan sudah ada SK dan ijinnya,pihak KSOP Laurens Say akan segera mengecek kelengkapan kapal sesuai peraturan sehingga bisa secepatnya beroperasi. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Sekda Sikka ; Pemuda Harus Mengambil Peran

$
0
0
Sekda Sikka ( kanan ) dalam HUT Sumpah Pemuda
Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan hari bersejarah bagi bangsa ini. Di tanggal tersebut, para pemuda dari seluruh Nusantara berkumpul dan melahirkan kesepakatan. Sekat – sekat perbedaan di satukan dengan menelorkan sumpah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air yakni Indonesia.
Lurah Wuring kecamatan Alok Barat kabupaten Sikka, Dahlan ,SE yang ditanyai FBC Senin (28/08/2013) usai apel bendera memperingati Sumpah Pemuda yang digelar Pemda Sikka di lapangan sepakbola kampung Nangahure Lembah, kelurahan Wuring berharap agar peringatan ini bisa membuat generasi muda meningkatkan iman dan ketakwaannya. Peran orangtua dalam mengontrol anak – anak hingga dewasa menurut Dahlan perlu ditingkatkan. “  Generasi muda Sikka harus mempertahankan adat dan budaya dan menyesuaikan dengan perkembangan jaman “  pinta Dahlan. Ditambahkan Dahlan, masyarakat Wuring masih lemah dalam pendidikan dan kebanyakan cuma mengenyam pendidikan hingga bangku sekolah manengah pertama ( SMP ) dan sekolah manengah atas (SMA ).                “ Pendidikan masih dinomorduakan karena mereka lebih mementingkan mencari uang dan menjadi nelayan. Menjadi pekerjaaan rumah bagi pemerintah dan orang tua dalam memberi pemahaman mengenai pentingnya pendidikan “ kata Dahlan.


Berperan Lebih

Sri Damiry Islamiyati, petugas pembawa bendera dalam upacara Sumpah Pemuda ini, berharap agar semangat Sumpah Pemuda melecut kaum muda untuk meninggalkan kebiasaan  –  kebiasaan buruk seperti merokok, narkoba, dan mabuk – mabukan, “ Para pelajar sebaiknya terlibat aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Dengan begitu mereka bisa mengembangkan bakat dan keterampilannya “ sebut murid SMAN 1 Maumere. Hal senada disampaikan  Dua Maria Margaretha, Sag, guru SMAN 1 Maumere. Maria menghimbau para pemuda untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan  yang positif. Dikatakan Maria, sebagai pendidik, mereka mendukung,mendorong dan support agar para siswa bisa berbuat yang terbaik bagi dirinya dan bangsa ini.  “ Tantangan terbesar terletak pada mental dan sikap negatif  yang terbawa dari keluarga dan pengaruh lingkungan. Ini yang harus dibenahi baik oleh pendidik, orang tua maupun lingkungan “ beber Maria. Generasi muda diharapkan dr. Valens Sili Tupen, MKM, sekertaris daerah  kabupaten Sikka, mulai berpikir dan berperan  lebih besar dalam berbagai kegiatan membangun bangsa ini. “ Pemuda harus mengambil peran melakukan hal – hal yang positif. Pemuda harus lebih kreatif dan berinisiatif demi kemajuan “ pinta Valens. Potensi orang muda harus dikembangkan, harap Sekda Valens. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com


Tiga Tahun Terputus, Jalan di Desa Nebe Belum Diperbaiki

$
0
0

Jalan aspal yang menghubungkan desa nebe dan desa Wailamun kecamatan Talibura kabupaten Sikka tergerus air kali Nangagete dan putus sepanjang ± 100 meter. Jalan yang berada 500 meter dari jalan negara Trans Flores dan berada di dusun Lalankleler desa Nebe tersebut sejak tahun 2011 belum diperbaiki. 

Akan Diperbaiki

Ketika Floresbangkit.com meninjau lokasi ini, Senin (21/10/2013) terlihat gerusan air bukan cuma memutuskan jalan tetapi menggerus hingga kebun sebeleh barat jalan sepanjang ± 5 meter dari bibir kali. Kendaraan yang melintas harus melewati jalan tanah darurat di kebun milik warga. Kepala desa Nebe, Bonifasius Nong yang disambangi di kantornya sedang mengadakan rapat evaluasi di kantor camat Talibura. Ketika dihubungi via telepon, Boni mengatakan memang jalan ini akan segera diperbaiki setelah berulang kali dia sampaikan kepada anggota DPRD, Kadis Pu dan Bupati Sikka. “ Bapak bupati sudah melihat lokasi minggu lalu dan memerintahkan dinas PU untuk segera ditindaklanjuti ‘ ujar Boni. Ditambahkan Kades Boni, dari dana usulan awal BPBD,Bina Marga dan UPR sebesar 2,2 miliar rupiah dialokasikan 1,1 miliar rupiah.” Usualan awal memakai dana APBD propinsi, tetapi dana tidak ada sehingga diusulkan ke pusat dan cuma dikabulkan setengahnya saja “ tambahnya. Jika dilihat, jalan tersebut bila dibangun kembali harus dipadatkan terlebih dahulu dan dibuat tanggul penahan banjir di sisi timurnya. Ketika disinggung mengenai hal ini, Boni menjelaskan; hal ini sudah disampaikan ke dinas PU dan setelah disurvei, sebelum dibangun akan dibuat alur air di sisi timur.” Mau ditimbun dulu dan dibuat bronjong. Juga harus pakai trip biar bisa tampung batu pasir ‘ sebut Boni. Dikatakan Boni, Dinas PU Pertambangan dan Energi kabupaten Sikka sudah membicarakan ini dan dalam waktu dekat akan diadakan pelelangan item pengerjaan. “ Saya baru saja telepon PPK 15 di Dinas PU, mereka minta surat usulan dari desa dan secepatnya akan diadakan pelelangan proyek pengerjaannya “ bebernya.
Bila tidak secepatnya diperbaiki, musin hujan yang segera tiba membuat air kali kembali menggerus hingga beberapa meter lagi melewati badan jalan yang berakibat pada membengkaknya anggaran perbaikan. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Gereja Tua, Tonggak Sejarah Agama Katolik di Sikka

$
0
0

Menyusuri jalan beraspal tipis dan tanah sepanjang ± 5 kilometer dari desa Lela hingga Sikka, di musim kemarau pengendara bisa menikmati ombak pantai selatan setinggi ± 3 meter bergulung hanya beberpa meter dari jalan. Terletak di desa Sikka kecamatan Lela, Gereja Tua Sikka berdiri kokoh di apit komplek perkuburan di sisi utara dan selatan. Gereja tua yang kini bernama Gereja St Ignatius Loyola ini menjadi bukti sejarah masuknya Portugis di Sikka.

Bangun Kapel

Hampir setiap hari gereja Tua Sikka disambangi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. “ Turis sering datang untuk lihat gereja dan bangunan lainnya di sekitarnya “ tutur Dua Buna da Lopez  yang ditemui Floresbangkit.com di rumahnya yang berjarak 20 meter dari komplek gereja,Minggu (29/09/2013). Bangunan gereja yang terbuat dari kayu terlihat usang dan terdapat lubang – lubang kecil bekas gigitan rayap. Pada abad ke-15, Raja Sikka, Moang Lesu Liardira Wa Ngang, bertualang ke Selat Malaka dan berjumpa para misionaris Katolik asal Portugis, yang lantas membaptis Lesu muda dengan nama permandian Don Aleksius dan terkenal sebagai Don Alexu Ximenes da Silva. Raja Malaka Jogo Worilla  menghadiahi Da Silva sebuah Senhor atau salib dari Portugis, berikut patung Meniho (kanak-kanak Yesus). Da Silva kembali ke Sikka ditemani seorang Portugis bernama  Agustinho Rosario da Gama dan membangun kapel kecil bagi Senhor dan Meniho yang dibawanya. Gereja Tua Sikka yang kini berdiri memang bukan bangunan kapel yang dahulu didirikan Da Silva. Gereja Tua Sikka hari ini adalah bangunan yang selesai didirikan pada 1899, didasarkan rancangan Pastor Antonius Dijkmans SJ, arsitek perancang Katedral Jakarta. Gereja itu dibangun mulai 1893 dan diresmikan Pastor J Engbers SJ pada 24 Desember 1899. 

Tetap Kokoh

Kubah gereja menggantung setinggi 10 meter, disangga oleh jalinan kuda-kuda atap dari kayu jati yang belum pernah diganti. Lukisan kaca di atas altar pun masih lukisan altar yang pertama dibuat. Sebuah bangunan kapel kecil di halaman utara gereja yang menyimpan Senhor dan Meniho tertutup rapat. Buah tangan Da Silva dari Malaka itu hanya dikeluarkan pada perayaan Jumat Agung, Perarakan Suci Logu Senhor. Rumah panggung pastoran di seberang Gereja Tua Sikka, yang melapuk dimakan usia hingga panggungnya jebol di sana-sini, terlihat kusam dan tertutup rapat. Dua meriam dari Malaka yang dibawa Pastor Fransisco Damato OP pada 1629 teronggok di sela rerumputan. Gedung pastoran baru telah dibangun di selatan rumah panggung itu. Depan pintu bagian selatan terdapat bak air besar setinggi  ± 3 meter berdiameter ± 2,5 meter terlihat kusam. Tulisan pahat usang tertera di dinding bak air menjelaskan bak air ini dibangun tanggal 1 Desember 1969 oleh Pater Musinsky Supgen,SVD. Gerja yang  cuma berjarak ± 15 meter dari pantai ini menjadi saksi bisu masuknya Portugis di Sikka dan menyebarkan agama Katolik.  Kubur – kubur tua di kedua sisi gereja menggambarkan banyaknya jiwa yang dibaptis. Tak terasa, 114 tahun berlalu, Gereja Tua Sikka tetap berdiri kokoh memancarkan sisa – sisa kejayaan masa lalu. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com



Masyarakat Dusun Bangboler, Konsumsi Air Panas Dari Sumur

$
0
0

Bagi masyarakat di kabupaten Sikka, air sumur merupakan kebutuhan utama hampir semua masyarakat. Rata – rata air sumur yang dikonsumsi merupakan air tawar dan sedikit asin. Air dari PAM juga sebagian berasal dari air sumur. Selain berasa pahit setelah dimasak dan dikonsumsi, juga mengandung kadar kapur tinggi yang terlihat dari kotoran yang mengendap di dasar panci setelah mendidih dan didinginkan.

Uap Panas

Warga dusun Bangboler desa Hepang kecamatan Lela kabupaten Sikka, sejak tahun 60 - an mengandalkan air panas dari sumur gali untuk memenuhi kebutuhan 30 rumah. Ada sebuah sumur di komplek SMPN 1 Lela di dusun tersebut selalu mengeluarkan air panas. “ Kalau malam hari, air sangat panas. Dari sumur keluar uap mendidih “ ujar Gerada Yulinta (54 tahun) kepada Floresbangkit.com di lokasi, Minggu (29/09/2013). Dituturkan Yuli,sekitar tahun 1960 bapak Meja, warga dusun Bangboler berjalan membawa sepotong kayu (kayu waru) dan ketika sampai di lokasi sumur air panas sekarang, ujung kayu tertarik dan jatuh ke tanah, Bapak Meja menyuruh kami gali sumur di lokasi tersebut karena ada mata air di bawahnya, jadi kami bayar orang buat gali, beber Yuli. “ Waktu sudah dapat air dan mau kami minum, airnya panas sekali “ tutur Yuli. Tak adanya air lain membuat warga terpaksa menggunakan air sumur tersebut setelah didinginkan. Selain sumur tersebut, 3 sumur di sisi barat yang digali juga merupakan sumur air panas hanya saja airnya tidak terlalu panas (hangat). 

Mengobati Penyakit

Sumur air panas di samping ruang guru (bagian timur) di komplek SMPN 1 tersebut sudah jarang airnya dikonsumsi warga sejak digali 3 sumur di sisi barat. “ Air sumur banyak ditimba pengunjung buat mengobati penyakit kulit “ sebut Sesilia Pensila (60 tahun) yang ditemui di lokasi sekolah. Pertama digali dan dapat air,sebut Sesilia, tukang gali dan pekerja lainnya menggunakan air tersebut membasuh tubuh mereka di bagian yang terkena penyakit kulit dan mengalami luka dan beberapa hari kemudian sembuh. Ini yang membuat warga sekitar mempercayai air tersebut berkasiat menyembuhkan penyakit. Pantauan FBC di lokasi sumur sedalam ± 5 meter dengan diameter 1,5 meter, terdapat sebuah tempat duduk setinggi ± 40 sentimeter sepanjang 3 meter yang terbuat dari semen. “ Dulu banyak orang datang dari daerah lain di kabupaten Sikka untuk mandi di sini buat menyembuhkan penyakit “ kata Sesilia. Selain itu, bila air laut surut terlihat gelembung air panas keluar dari lubang – lubang  sepanjang pasir di areal pantai sepanjang ± 100 meter tersebut. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Masyarakat Perlu Jauhi Lembaga Keuangan Ilegal

$
0
0
Masyarakat tidak boleh tergiur oleh lembaga yang mengatasnamakan koperasi dan melakukan kegiatan pengumpulan dana dari masyarakat. Banyak lembaga yang menggandakan uang dan memberikan bunga di luar kewajaran. Pemerintah kabupaten Sikka juga sedang mendata lembaga – lembaga yang bergerak di bidang koperasi dan belum terdaftar di dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Sikka.Hal ini ditegaskan kepala dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Sikka, Dra. Yaku Ripa yang ditemui floresbangkit.com di kantornya, Jalan. Wairklau, Senin (18/11/2013).  Menurut Yaku, masyarakat harus waspada dan lebih berhati – hati bila menjadi anggota koperasi atau lembaga lainnya yang mengatasnamakan koperasi.“ Kita tidak boleh tergiur oleh janji – janji yang diberikan. Sebaiknya di check dahulu status lembaga tersebut “ ujarnya.

Tidak Terpengaruh

Maraknya lembaga keuangan yang memberikan  bunga 10 persen sebulan kepada para nasabah, membuat dinas koperasi kabupaten Sikka menghimbau masyarakat menabung uangnya di koperasi yang sudah terdaftar dan berbadan hukum dan jangan tergiur dengan pemberian bunga yang melebihi ketentuan bank Indonesia. Kepada FBC yang menemuinya Kadis Koperasi dan UMKM Sikka menegaskan, koperasi di kabupaten Sikka tidak terpengaruh dengan adanya lembaga tersebut. “ Kita selalu sosialisasi mana yang boleh dan mana yang tidak boleh agar masyarakat bisa mengetahui tentang koperasi yang benar. Semua itu tentunya berpulang kepada publik untuk menilai dan menabung “ sebutnya.  Ditambahkan Yaku, dinas koperasi Sikka selalu memberi teguran kepada koperasi – koperasi liar yang ada di kabupaten Sikka. “ Ada enam koperasi liar dan tidak terdaftar di Sikka. Mereka cuma mengantongi izin dari dinas koperasi propinsi “ bebernya. Koperasi – koperasi liar tersebut, menurut Yaku tetap dipantau dan diberikan teguran agar mereka bisa menjalankan prinsip – prinsip koperasi dalam operasionalnya.
Koperasi yang ada di kabupaten Sikka dari data yang didapat di dinas koperasi selain koperasi kredit, koperasi simpan pinjam, juga terdapat koperasi yang hanya meminjamkan uangnya saja.  Koperasi yang meminjam uang dan melakukan penagihan setiap hari biasanya tidak menjalankan rapat anggota tahunan karena mereka tidak mempunyai anggota. Anggota koperasi himbau kadis Yaku hendaknya meminjam uang untuk menjalankan usaha atau kegiatan lain yang bermanfaat. “ jangan meminjam uang untuk pesta dan foya – foya karena nantinya  akan membebani mereka “ pintanya. Berusaha dan bekerja keras bila ingin kaya. Semuanya itu melalui proses, bukan instan, pesan Kadis bagi masyarakat Sikka. Untuk itu masyarakat diminta tidak tergiur dan menabung di lembaga yang ilegal dan menjanjikan bunga yang besar di luar kewajaran. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Rusak Parah, Pasar Nangablo Tetap Dipakai Berjualan

$
0
0

Bagi masyarakat di kecamatan Nita kabupaten Sikka, pasar Nangablo merupakan pasar tradisional yang ramai dipadati penjual dan pembeli. Di kecamatn Nita, selain pasar Nangablo ada juga pasar Nita yang juga berada persis di samping jalan negara trans selatan Flores. Setiap hari Rabu yang merupakan hari pasar, aktifitas perdagangan di pasar Nangablo tetap berjalan seperti biasa walau sudah tidak seramai puluhan tahun lalu. Beberapa warga yang ditemui floresbangkit.com, Sabtu (16/11/2013) menyayangkan sepinya aktifitas pasar ini. “ Sejak di buka pasar di Nirangkliung, pasar ini semakin sepi. Kondisi bangunan yang rusak dan tidak terawat membuat pedagang malas berjualan disini “ ujar Bonaventura ,penduduk sekitar pasar. Hal senada juga dikeluhkan Bertha dan Oktavia yang ketika ditemui sedang melakukan aktifitas menenun di areal los pasar.


Ambil Pasir

Pantauan FBC di lokasi pasar terlihat kondisi pasar sangat menggenaskan. Empat ruangan kios di sisi timur dipakai meletakan barang bahkan menjadi tempat tinggal warga. Rangka atap di kedua sisinya sebagian ambruk dan sengnya sudah terlepas. Hanya tersisa beberapa lembar saja di bagian tengah dan berlubang sana - sini. Terdapat empat los berjualan dimana bagian timur terdapat dua los bersebelahan dengan panjang ± 25 meter dan lebar ± 2,5 meter. Sebelahnya juga terdapat dua los dengan panjang 20 meter dan dua los sepanjang 10 meter di sisi barat.Tempat meletakan dagangan yang disemen masih layak dipergunakan. Hanya satu los selebar 4 meter yang sudah hancur berantakan. “ Anak – anak muda gali untuk ambil pasirnya buat dijual “ tutur Bertha. Bekas galian sedalam 1,5 meter tersebut menambah parah kondisi pasar tradisional ini. Atap seng sudah usang termakan usia. “ Kalau musim hujan tidak ada yang jual disini karena pasti basah semua “ tambah Oktavia. Selain itu tiang penopang  bangunan, beberapa sudah retak dan miring.
Masyarakat desa Tilang sudah menyampaikan hal tersebut kepada kepala desa untuk diteruskan kepada pemerintah daerah. “ Waktu rapat minggu lalu, kami sampaikan kepada kepala desa agar bisa usulkan supaya pasar  ini diperbaiki “ beber Bertha. Diperbaikinya pasar ini bisa mencegah para penjual agar tidak lagi berjualan di pinggir jalan negara dan membuat kemacetan. “ Tadi ada tabrakan di dekat lokasi jualan. Orang banyak yang mondar – mandir dan pasti mengganggu pengendara bermotor yang melintas “ tambah Bertha.
Sangat disayangkan, pasar  yang terkenal tahun 80-an hingga tahun 90-an tersebut dibiarkan terlantar dan mati dengan sendirinya. Bila tidak dipergunakan, ada baiknya areal pasar seluas ± 100 meter persegi tersebut bisa dipakai untuk membangun fasilitas lainnya bagi masyarakat seperti puskesmas atau sekolah. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Viewing all 339 articles
Browse latest View live